EJ – Meski mengalami kekalalahan, pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman cukup puas dengan dua skema yang ditampilkan di laga melawan Bali United (16/5/2019). Persebaya menggunakan formasi 3-4-1-2 dan juga 4-3-3 dalam laga perdana Liga 1 2019 tersebut.
Formasi anyar 3-4-1-2 dengan menempatkan tiga bek sejajar, Rachmat Irianto, Hansamu Yama dan Mokhammad Syaifuddin digunakan di 60 menit pertama. Namun, hasilnya ternyata kurang optimal. Persebaya ketinggalan 1-2 di menit ke-48.
Djanur-sapaan akrab Djadjang Nurdjaman- akhirnya mencoba bermain lebih menyerang. Ia memasukkan gelandang serang Manuchekhr Dzhalilov menggantikan wing back kanan Abu Rizal Maulana. Formasi 3-4-1-2 kemudian berubah menjadi 4-3-3.
Sayang, meski mampu tampil lebih menyerang, Persebaya tetap gagal menyamakan kedudukan. Trio lini serang Dzhalilov, Osvaldo Haay, dan Irfan Jaya kesulitan menembus ketatnya pertahanan Bali United. Persebaya harus menerima kekalahan 1-2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali.
Meski begitu, Djanur tampaknya tetep puas dengan skema tersebut. Kekalahan menurutnya bukan disebabkan karena skema baru tetapi lebih karena kurangnya konsentrasi pemain.
“Saya menampilkan dua skema pada pertandingan malam ini. Saya pikir dua-duanya tidak ada masalah dan dua-duanya berjalan dengan baik,” kata Djanur. “Sekali lagi bukan persoalan skema yang kami terapkan, tapi lebih soal konsentrasi saja,” tambahnya.
Pelatih 60 tahun itu juga tidak mau menjadikan absennya beberapa pemain sebagai penyebab kekalahan. Persebaya sebelumnya harus tampil tanpa beberapa pemain seperti Amido Balde (urusan administrasi), Otavio Dutra (cedera) atau Misbakus Solikin (cedera).
“Mungkin absennya Amido dan Dutra ada pengaruhnya, tapi sekali lagi saya apresiasi pemain yang menggantikan. Saya pikir sudah tampil cukup bagus, cuma sekali lagi soal konsentrasi saja akhirnya tercipta dua gol,” kata Djanur. (riz)