EJ – Pertemuan Persebaya melawan PSIS selalu seru dan sengit. Dukungan kedua suporter juga sangat militan sejak era perserikatan. Hasil laga sangat jarang dengan banyak gol. Kemenangan hanya diraih dengan skor tipis menggambarkan serunya laga jika kedua tim bertemu.
Musim Liga 1 2018 kedua tim saling mengalahkan dengan skor yang sama 1-0. Malam nanti, anak asuh Djajang Nurdjaman di Persebaya bertekad mengalahkan anak asuh Jafri Sastra untuk meraih kemenangan perdana musim ini. Sementara Laskar Mahesa Jenar, julukan tim asal Semarang, akan meneruskan tren positif kemenangan.
Panggung di Gelora Bung Tomo nanti malam diprediksi akan menjadi tempat beraksi dua pemain yang mempunyai motivasi berbeda. Kedua pemain pantas mendapatkan perhatian dari para pecinta sepakbola tanah air. Mereka adalah Irfan Jaya dari Persebaya dan Hari Nur Yulianto dari PSIS.
Irfan Jaya
Irfan Jaya adalah satu di antara tiga pemain senior Persebaya yang dipanggil tim nasional. Dua pemain lainnya adalah Hansamu Yama dan Ruben Sanadi. Uji tanding di Yordania dan satu laga di Jakarta akan dilakoninya jika lolos seleksi tim asuhan Simon Mcmenemy.
Laga menghadapi PSIS akan menjadi ajang membuktikan bahwa ia layak kembali membela panji garuda di dada. Terakhir kali Irfan bermain di tim nasional adalah saat memperkuat tim di ajang AFF 2018.
Irfan mengatakan siap bersaing bersama Riko Simanjuntak, Febri Haryadi, dan Andik Vermansah.
“Pastinya ketat (persaingan). Apalagi bersama pemain-pemain senior, ada Rico, Andik, Febri semuanya pemain-pemain bagus. Bersaing secara sehat lah, tunjukin saja ke pelatih, nanti pasti dinilai mana yang bagus,” kata winger asal Bantaeng, Sulawesi.
Musim kompetisi 2019 ini Irfan sudah dua kali tampil dan belum satupun mencetak gol. Jika nanti malam Irfan mencetak gol akan menjadi tambahan motivasi saat berangkat ke Jakarta keesokan harinya. Akankah kran gol Irfan terbuka dalam laga nanti? Menarik ditunggu bersama gol pembuka dari pemain berjuluk sniper ini.
Hari Nur Yulianto
Nama Hari Nur Yulianto adalah idola baru publik Semarang sejak musim lalu. Pemuda kelahiran Kendal 31 Juli 1989 musim ini menjabat kapten tim.
Dua laga telah dijalaninya. Dua gol sudah diciptakannya. Hari menjadi aktor utama PSIS saat memborong dua gol yang menghantarkan timnya mengalahkan Persija Jakarta 2-1 dalam pekan kedua kompetisi.
Sudah lima musim memperkuat Mahesa Jenar. Musim lalu mencetak 10 gol di Liga 1. Saat ini jika terus tampil konsisten bukan tidak mungkin akan dipanggil tim nasional asuhan Simon Mcmenemy.
Sebelum berkarir di PSIS, Hari pernah bermain untuk PSCS, Persibas, Persebangga. Sejak kecil sudah mengidolakan PSIS sebagai klub idamannya. Sampai akhirnya sejak 2013 ia bermain untuk tim Semarang ini.
Bahkan pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman sangat mewaspadai pemain dengan tinggi 178 cm ini.
”Saya pikir ia (Hari Nur) pemain fantastis, ia cukup tajam, punya naluri. Ia salah satu ancaman terbesar yang dimiliki PSIS,” kata Djadjang. (bim)