EJ – Persebaya Surabaya baru meraih dua poin dari tiga laga yang sudah dilalui. Meski sudah memberi peringatan kepada tim, manajer Persebaya, Candra Wahyudi tidak ingin terburu-buru untuk mengambil setiap keputusan.
Setelah dua kali hasil imbang di kandang melawan PSIS Semarang dan Kalteng Putra, posisi pelatih kepala Djadjang Nurdjaman sempat terancam. Manajemen sudah memberikan lampu kuning kepada tim pelatih.
Meski begitu, setelah evaluasi dilakukan, hanya pelatih fisik Rudy Eka Priyambada yang diberhentikan. Selanjutnya manajemen segera menjalin komunikasi dengan pemain dan pelatih untuk mencari penyebab performa negatif tim.
“Kami komunikasi terus, apapun hasilnya, entah itu ujicoba atau pertandingan resmi selalu ada catatan. Dan tim pelatih pasti memberikan jawaban kenapa hasilnya begini dan begitu. Itu proses yang kami jalani, tidak bisa serta merta ada hasil ada aksi,” kata Candra.
Apalagi, menurut Candra, kompetisi Liga 1 2019 masih panjang. Masih tersisa 31 pertandingan lagi yang harus dijalani.
“Artinya kami manajemen tidak ingin tergopoh-gopoh atau panik untuk selalu melakukan tindakan ketika ada hasil. Yang pasti kami terukur. Kami baru tiga pertandingan, kami lakukan evaluasi, kami lihat dulu hasilnya seperti apa,” ucap Candra.
Candra juga berharap seluruh elemen Persebaya bisa terus menunjukkan optimisme meski dalam situasi terpuruk seperti saat ini. Harapannya, Persebaya bisa kembali dalam trek positif.
“Optimisme harus terus digelorakan, yang penting kami di tim terus membangun komunikasi, membangun soliditas. Pemain-pemain yang penampilannya menurun kami kasih peringatan. Intinya sekarang dalam kondisi yang baik, tinggal membuktikan di lapangan,” tandasnya. (riz)