Green Force Miskin Pressing, Hasilnya: Tumbang Lagi

Foto: EJ
Iklan

Kembali di Liga 1 2019, Persebaya Surabaya secara berurutan tumbang di kandang lawan dengan skor identik 2-1 (1-1). Kali ini Persebaya takluk dari tuan rumah PSM Makassar. Gara-gara miskin tekanan terhadap tim lawan, anak asuhan Djadjang Nurjaman ini kembali menelan kekalahan ketiga musim ini.

Aspek Pertahanan:

Dua gol sundulan kepala PSM Makassar dicetak dengan cara yang sangat enak dan mudah sekali. Tanpa pengawalan dan tinggal sundul saja ke gawang Miswar Saputra. Di sini ada yang harus disoroti kinerjanya. Yakni buruknya lini belakang Tim Bajul Ijo. Bagaimana tidak, awalnya dua gol ini terjadi karena minimnya pressing kepada pemain lawan yang berujung umpan silang lezat yang tinggal dimanfaatkan oleh Guy Junior dan Ferdinand Sinaga. Parahnya, dua pemain lawan ini juga tak mendapatkan penjagaan ketat dari dua bek tengah Persebaya yang diisi oleh Rachmat Irianto dan Otavio Dutra. Sudah berulang kali skema gol identik ini membobol gawang Persebaya di kompetisi musim ini.

Aspek Penyerangan:

Iklan

Kendati tertinggal gol terlebih dulu, Persebaya mampu membalas melalui gol Irfan Jaya di menit ke-41. Gol ini terjadi akibat para pemain PSM mengendurkan tekanan kepada kubu Persebaya. Bahkan di menit-menit awal, para pemain Persebaya sempat menggoyang pertahanan PSM Makassar melalui sundulan Irfan Jaya di menit ke-1.

Kesimpulan:

Sepanjang laga, Persebaya bermain kurang menekan. Terbukti Wiljan Pluim setiap kali membawa bola tak ditekan dan diputus serangannya sebagaimana mestinya oleh Misbakus Solikin. Misbakus Solikin kebingungan harus berbuat apa. Namun apresiasi juga atas upayanya menghalau bola yang bakal berujung gol ke gawang Persebaya.

Mengandalkan Muhammad Hidayat sebagai perusak serangan lawan seorang diri tentu bukan pilihan bijak. Pun demikian dengan Damian Lizio melanjutkan tren buruknya malam kemarin. Sorotan tajam untuk dua bek sayap Persebaya yang bermain tak semestinya. Lebih-lebih sosok Novan Setyo kerap agak terlambat kembali bertahan. Dua bek sayap Green Force kalah ngeyel bila dibandingkan dengan dua bek sayap Tim Juku Eja. Dua bek tengah Persebaya pun setali tiga uang. Mis-fokus!! Juga demikian dengan lini penyerangan Persebaya yang bermain “underrated”. Amido Balde masih begitu-begitu saja. Apresiasi untuk Miswar Saputra yang melakukan 5 kali penyelamatan krusial.

Jadi, mau sampai kapan kalah terus Rek? Evaluasi menjadi suatu keharusan. Err… Bolehlah dicoba tuh deretan anak muda yang ada di dalam tim Persebaya. (dpp)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display