Gunansar Mandowen Kritik Kepemimpinan Wasit

Gunansar Mandowen dan Jacksen F Tiago saat koperensi pers seusai laga (2/8)
Iklan

EJ – Kemenangan Persebaya atas Persipura Jumat (2/8) di stadion Gelora Bung Tomo menyisakan catatan tersendiri atas kepemimpinan wasit Fariq Hitaba.

Saat babak kedua berlangsung Fariq sempat menghentikan pertandingan. MC (Master of Ceremony) stadion memperingati penonton untuk tidak ada kata rasis. Padahal tidak terdengar kata rasis apapun dari tribun.

Beberapa keputusan di lapangan juga banyak sekali mendapatkan protes dari para pemain kedua kesebelasan. Termasuk di kartu merahkannya Hansamu Yama saat laga mau berakhir.

Pemain Persipura Jayapura, Gunansar Mandowon dalam konperensi pers seusai laga langsung mengkritisi kinerja pengadil lapangan.

Iklan

Ia menilai wasit banyak memberikan keputusan yang merugikan timnya sehingga kehilangan konsentrasi.

“Dari kami pemain sangat yakin pertandingan tadi sudah bermain bagus, tapi dalam laga tadi kami dirugikan wasit hingga konsentrasi hilang,” kata Gunansar yang mendampingi Jacksen F Tiago.

Sembilan kartu kuning dan satu kartu merah keluar dari kantong wasit. Rachmat Irianto , Otavio Dutra, Misbakhus Solikin , Amido Balde dan Hansamu Yama terkena kartu kuning. Bahkan Hansamu juga langsung menerima kartu merah. Sementara dari Persipura yang terkena kartu kuning adalah Andre Riberio, M Tahir, Titus Bonai dan Oh In Kyun.

Dua official Persipura juga harus menerima kartu dari wasit. Salah satunya bahkan harus terusir dari bangku cadangan karena protes keras.

Sementara Jacksen saat ditanya perihal wasit enggan berkomentar. Bigman sapaan mantan pemain Persebaya ini hanya mau berkomentar tentang hal teknis tim saja.

“Saya hanya fokus ke hal teknis saja dan tidak ada kuasa soal itu. Saya rasa kita kalah karena salah dalam beberapa hitungan seperti pasang pemain,” kata Bigman pada media

 

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display