EJ – Satgas Antimafia Bola terus berupaya memenuhi harapan masyarakat membersihkan sepak bola dari match fixing. Pengawasan terhadap pertandingan Liga 1 di 13 provinsi bakal dilakukan secara terukur. Akan ada wilayah-wilayah yang perlu diawasi lebih ketat.
Hal itu terungkap ketika Satgas Antimafia Bola melakukan dengan subsatgas yang berada di 13 wilayah. Adapun 13 wilayah tersebut, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatra Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Papua.
Masing-masing wilayah akan berada di bawah pimpinan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda setempat.
Kasatgas Antimafia Bola Brigjen Hendro Pandowo mengatakan, memang perlu prioritas untuk bisa mendeteksi dan mencegah adanya pengaturan skor di liga 1.
Ada pertandingan-pertandingan bakal mendapatkan perhatian satgas. “Sejak 6 Agustus, Satgas Antimafia Bola jilid II resmi dilanjutkan, semua pertandingan diawasi,” ujarnya.
Namun begitu, tentu Satgas Antimafia Bola memiliki pemetaan sendiri berdasarkan pengalaman selama ini. Agar pengawasannya juga punya arah. “Kami benar-benar ingin memenuhi harapan masyarakat membersihkan pengaturan skor,” jelasnya.
Dia telah mendapatkan informasi-informasi terkait beberapa pertandingan yang wajib diawasi langsung. Salah satunya pertandingan antara Arema dan Persebaya besok (15/8). “Ya kami awasilah,” paparnya.
Jenderal bintang satu yang dinilai membuat terobosan dengan penegakan hukum bidang olah raga itu memastikan bahwa setiap kejanggalan pertandingan tentu akan dinilai. Apakah ada pengaturan atau tidak. Karena itu dia mewanti-wanti agar semua penyelenggara pertandingan tidak terlibat dalam pengaturan skor. “Keputusan wasit, perilaku pemain di lapangan tentu dilihat,” jelasnya hari ini.
Dia meyakinkan bahwa Satgas Antimafia Bola pasti akan mengetahui bila terdapat pengaturan skor di liga 1, 2, dan 3. “Potensi kasus baru sangat terbuka lebar,” tegasnya. (*)