Edisi perdana Opta Rawon kali ini mengangkat sosok Jacksen F. Tiago. Sesuai dengan tanggal hari ini (18) dan nomor favoritnya.
Jacksen Ferreira Tiago, begitu nama lengkap pria berpaspor Brazil ini. Sosok yang hangat dan ramah ini memang tak asing bagi publik Sepak Bola di Surabaya dan Tanah Air.
Bagi suporter Bonek, sosok Jacksen bisa disebut sebagai legenda Persebaya Surabaya. Karena karir dan torehannya yang cemerlang saat menjadi pemain dan pelatih bagi klub yang bermarkas di Karanggayam, Surabaya ini. Ketika menjadi pemain bagi Persebaya, Jacksen tercatat mencetak 42 gol di semua kompetisi (Liga Indonesia dan Piala Champions Asia) selama tiga setengah musim di Surabaya. Rekor sebanyak 42 gol ini merupakan rekor gol pemain asing terbanyak bagi Persebaya Surabaya yang masih bertahan hingga saat ini. Sedangkan saat menjadi Pelatih Persebaya, Jacksen berperan besar membawa Persebaya Surabaya sebagai juara Divisi Satu 2003 dan promosi ke Divisi Utama 2004. Dilanjutkan dengan gelar juara Liga Bank Mandiri X Divisi Utama 2004.
Sejarah panjangnya bersama Persebaya Surabaya diukir sejak tahun 1996 silam. Yakni pada era Liga Indonesia Kansas III 1996/97, era di mana “Green Force” dilabeli sebagai “The Dream Team”. Jacksen tercatat bermain sebanyak 75 kali dan mencetak gol sebanyak 42 gol dalam tiga setengah musimnya bersama Tim Bajul Ijo.
Gol debut Jacksen dicetak saat Persebaya menang 4-1 di partai pembuka melawan tuan rumah Persijatim Jakarta Timur pada tanggal 17 November 1996. Di musim perdana bersama Tim Bajul Ijo, JFT langsung meledak! Dia mencetak 26 gol yang kemudian diganjar sebagai top skor musim tersebut dan membantu Persebaya meraih gelar juara setelah 9 tahun berpuasa gelar.
Tak hanya itu, usai menjuarai Liga Kansas 1996/97, oleh Walikota Surabaya, H. Soenarto Sumoprawiro, Jacksen bersama dua legiun asing lainnya (Carlos de Mello dan Justino Pinheiro) diberikan gelar “Warga Kehormatan Kota Surabaya Tahun 1997”.
Di musim yang fantastis itu pula pemain bernomor punggung 18 ini mampu mencetak “quart-trick” dalam laga Babak 8 Besar melawan Mitra Surabaya yang berakhir dengan skor 6-1. Rekor di Liga Indonesia yang belum mampu disamai oleh pemain Persebaya sampai saat ini. Catatan ini pun ditambah pula dengan beberapa kali Jacksen mencetak “brace” dan dua kali mencatatkan “hat-trick” bagi Persebaya Surabaya. Yakni saat mencukur Persita Tangerang 6-0 dan menang atas rival klasik Persija Jakarta 4-2, yang keduanya berlangsung di Stadion Gelora 10 November Tambaksari, Surabaya.
Debut kepelatihan Jacksen bersama Persebaya Surabaya di mulai di tengah musim Liga Indonesia VI tahun 1999/00. Saat itu Jacksen didaulat sebagai pelatih-pemain. Dan ini adalah sesuatu yang pertama bagi Persebaya. Saat kembali ditunjuk melatih Persebaya di pertengahan musim 2003, Bigman, sapaan akrab Jacksen, pun selalu berusaha untuk mengoptimalkan pemain-pemain muda binaan Kompetisi Internal Persebaya. Sebut saja Choirul Anam, Slamet Nurcahyono, Eki Sabilillah, Ranu Tri Sasongko, Nugroho Mardiyanto, Aulia Tri Hartanto dan masih banyak nama lainnya. (dpp)