Memprediksi Strategi yang Akan Digunakan Alfred Riedl di Persebaya

Alfred Riedl. Foto: Tribunnews
Iklan

EJ – Jumat 23 Agustus 2019, Alfred Riedl resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Persebaya setelah akun instagram resmi Persebaya @officialpersebaya mengumumkan bahwa Persebaya telah mencapai kata sepakat dengan Riedl. Alfred Riedl merupakan pelatih yang melatih timnas Indonesia tiga periode (2010-2011, 2013-2014, 2016) dan dalam periode tersebut ia pernah membawa timnas Indonesia dua kali menjadi runner up Piala AFF (2010 dan 2016). Dengan pengalamannya melatih timnas tentu ia sudah tidak asing dengan kultur sepak bola Indonesia, meskipun belum pernah benar-benar melatih di level klub (karena saat di PSM belum sempat menangani satu laga pun).

Dalam tiga periodenya melatih timnas, Riedl hampir selalu menggunakan formasi 4-4-2 yang dalam beberapa waktu dapat dimodifikasi menjadi 4-4-1-1. Berikut merupakan ulasan strategi dan gaya main dari Riedl di tiga periode tersebut, khususnya pada turnamen yang diikuti oleh timnas dibawah kepelatihan Riedl:

AFF 2010

Gambar 1: Formasi Timnas Indonesia pada saat Piala AFF 2010

Pada ajang AFF 2010, Alfred Riedl menggunakan formasi 4-4-2 dengan skuad inti seperti gambar di atas. Sepanjang turnamen, hampir setiap pertandingan Riedl menggunakan the winning team tersebut. Hanya ketika pertandingan yang tidak terlalu krusial atau ada pemain yang cedera baru Riedl mengganti starting eleven. Gaya permainan yang diusung Riedl adalah mengandalkan long ball serta kecepatan kedua sisi sayap. Dua poros gelandang tengah Ahmad Bustomi dan Firman Utina menjadi pemain yang paling vital di tim karena keduanya memiliki kemampuan long pass yang bagus. Kemudian untuk pemain sayap yang dipasang oleh Riedl dituntut tidak hanya handal dalam mengirimkan umpan silang namun juga dapat mencetak gol. Terbukti top skorer timnas Indonesia dalam Piala AFF 2010 adalah Christian Gonzales dan M. Ridwan yang diplot sebagai sayap kanan. Hingga saat ini mungkin banyak yang tidak sadar bahwa M. Ridwan juga merupakan top skorer timnas di AFF 2010.

Iklan

Selain itu, 4-4-2 ala Riedl di AFF 2010 juga mengandalkan duet striker dengan tipikal satu target man yang diperankan oleh Christian Gonzales dan satu advanced forward yang diisi oleh Irfan Bachdim atau Yongki Aribowo ketika Bachdim cedera (pada 2010 Irfan Bachdim belum memainkan peran sebagai defensive forward seperti sekarang).

Pada AFF 2010 Riedl juga memiliki kebiasaan mengganti salah satu pemain sayap dengan Arif Suyono dan juga memasukkan Bambang Pamungkas terutama apabila tim dalam keadaan tertinggal atau stuck.

Pada AFF 2010 yang dikenang seumur hidup oleh seluruh pecinta bola Indonesia karena hasil antiklimaks di final tersebut tim besutan Riedl berhasil tampil atraktif dengan mencetak 17 gol dari 7 laga.

AFF 2014

Bisa dibilang inilah gelaran AFF terburuk bagi Riedl selama menangani timnas Indonesia. Dengan skuad yang dapat dikatakan komplet (karena pada AFF sebelumnya timnas tidak bisa memilih pemain dengan leluasa) seharusnya minimal tim asuhan Riedl dapat menyamai prestasi 2010. Namun alih-alih menembus final, timnas AFF 2014 gagal lolos grup setelah hanya menempati peringkat tiga grup A dengan perolehan 4 poin. Jika Riedl diminta pertanggungjawaban mungkin alasan kelelahan merupakan alasan yang paling masuk akal karena saat itu liga baru berakhir dua minggu menjelang Piala AFF digelar.

BACA:  Kewenangan Pemain Masuk dan Keluar Ada di Tangan Riedl
Gambar 2: Formasi timnas Indonesia saat AFF 2014 (1)

Susunan pemain diatas adalah starting line up timnas menghadapi Vietnam dalam laga pertama fase grup AFF 2014 yang berkesudahan 2-2. Pada AFF 2014, Riedl mencoba memainkan satu gelandang bertipe playmaker (Raphael Maitimo) dan satu gelandang bertipe breaker (Manahati Lestusen). Selain itu Riedl juga mencoba sesuatu yang berbeda dari 2010 dengan memainkan pemain sayap kiri yang memiliki kaki terkuat kanan (Zulham Zamrun).

Pada laga kedua melawan Filipina, timnas dipaksa kalah telak 0-4. Timnas kembali bermain dengan formasi yang sama namun dengan komposisi yang sedikit berbeda. Manahati Lestusen digantikan Firman Utina dan Boaz Solossa digantikan Samsul Arif.

Gambar 3: Formasi Timnas Indonesia pada saat AFF 2014 (2)

Pada laga tak menentukan versus Laos, Riedl mencoba eksperimen dengan tidak memakai pemain sayap dan berhasil meraih kemenangan 5-1.

Top skorer timnas pada AFF 2014 adalah Zulham Zamrun dan Ramdani Lestaluhu dengan 2 gol.

AFF 2016

Mungkin pecinta sepakbola di Indonesia sepakat bahwa AFF 2016 merupakan turnamen timnas yang paling tidak diduga. Dengan skuad pas-pasan (maksimal dua pemain per klub) dan kondisi PSSI yang baru selesai menjalani sanksi FIFA, Riedl dapat membawa timnas menjadi runner up Piala AFF untuk keempat kalinya. Ditambah lagi menjelang turnamen Irfan Bachdim mengalami cedera sehingga tidak dibawa.

Gambar 4: Formasi timnas Indonesia saat AFF 2016 (1)

Pada AFF 2016, Riedl kembali menggunakan 4-4-2 favoritnya. Satu striker cepat dan satu target man seperti sebelum-sebelumnya serta dua pemain sayap tradisional sesuai kaki aslinya. Hanya saja ada hal unik sekaligus berani yang dilakukan oleh Riedl. Yakni menaruh Stefano Lilipaly yang cenderung sangat ofensif di posisi gelandang tengah. Dua laga Riedl memasang Lilipaly pada posisi gelandang tengah, dua laga pula timnas gagal menang (laga pertama kalah melawan Thailand dan laga kedua seri melawan Filipina). Kemudian pada laga hidup mati kontra Singapura, Riedl melakukan perubahan formasi menjadi 4-4-1-1 dengan Stefano Lilipaly menjadi second striker dan Boaz Solossa sebagai striker tunggal. Sebuah hal baru buat Riedl di timnas Indonesia karena sebelum-sebelumnya ia selalu menggunakan pemain dengan tipe target man sebagai striker utama.

Gambar 5: Formasi timnas pada saat AFF 2016 (2)

Perubahan yang dilakukan Riedl sukses membawa timnas mengalahkan Singapura dan berhasil lolos ke semifinal. Pada leg pertama semifinal melawan Vietnam, Riedl kembali menggunakan 4-4-2 nekatnya dengan menaruh Lilipaly di gelandang tengah (Fachrudin Aryanto dan Rudolf Basna terkena akumulasi kartu sehingga Manahati Lestusen yang biasanya sebagai gelandang tengah mundur sebagai bek tengah). Timnas berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 2-1. Kemudian pada leg kedua semifinal dan final Riedl kembali ke formasi 4-4-1-1 untuk kestablian lini tengah.

Dari tiga AFF yang telah dijalani Riedl bersama timnas Indonesia, dapat disimpulkan gaya bermain dan strategi Riedl adalah sebagai berikut:

  • Formasi yang dipakai antara 4-4-2 atau 4-4-1-1
  • Dua striker yang dipasang satu memiliki kecepatan dan satunya bertipe finisher
  • Menggunakan pemain sayap tradisional. Artinya pemain kidal bermain sebagai sayap kiri dan pemain berkekuatan kaki kanan menjadi sayap kanan
  • Salah satu gelandang sayap memiliki kekuatan defensif yang kuat. M. Ridwan di 2010 dan 2014 serta Rizki Pora di 2016. Sebagai informasi tambahan pada laga uji coba menjelang AFF 2016 Zulham Zamrun merupakan pilihan utama Riedl di sayap kiri namun pada turnamen justru Rizki Pora yang selalu menjadi starter di sayap kiri
  • Gelandang sayap yang dipasang Riedl selalu produktif. Buktinya M. Ridwan (2010) dan Zulham Zamrun (2014) merupakan top skorer tim
  • gelandang tengah memiliki kemampuan umpan panjang yang bagus
  • Salah satu gelandang tengah harus bertipe defensif
BACA:  Alfred Riedl Gantikan Djanur, Ini Rekam Jejaknya

***

Lalu apakah gaya permainan dari Alfred Riedl akan cocok dengan Persebaya? Jika mengacu dengan pelatih-pelatih Persebaya sebelumnya (Alfredo Vera, Djajang Nurjaman dan Bejo Sugiantoro) yang mengandalkan umpan kaki ke kaki gaya bermain yang akan diusung oleh Riedl akan jauh berbeda. Tetapi melihat komposisi pemain Persebaya saat ini, bisa saja permainan long ball ala Riedl cocok dengan pemain Persebaya.

Gambar 6: Perkiraan Formasi Persbaya dibawah asuhan Alfred Riedl (1)

Gambar di atas adalah kemungkinan pertama formasi Persebaya di bawah asuhan Alfred Riedl. Untuk posisi striker akan dipercayakan kepada David Da Silva karena David merupakan striker yang memiliki atribut skill yang lengkap. Untuk posisi di belakang striker bisa dipercayakan kepada Manuchekhr Dzhalilov yang terbukti moncer ketika diberi kebebasan ruang. Untuk Sayap kiri dan kanan diisi oleh Oktafianus Fernando dan Irfan Jaya. Sebenarnya Osvaldo Haay bisa ditempatkan sebagai sayap kiri juga, tetapi karena ia juga berpeluang bermain di belakang striker maka dari itu ditempatkan di bench terlebih dahulu. Baik Osvaldo Haay ataupun Oktafianus Fernando memiliki kemampuan defensif yang lumayan. Untuk pemain sayap juga dirasa bukan masalah besar buat Riedl karena seluruh pemain sayap Persebaya memiliki insting mencetak gol yang bagus.

Dua gelandang tengah akan diisi oleh M. Hidayat dan Rachmat Irianto. Memang akan terkesan defensif dengan memasang mereka di tengah, namun berkaca dari pengalaman AFF 2016 saat Riedl memasang Bayu Pradana dan Manahati Lestusen bersamaan serta melihat performa Fandi Eko Utomo dan Misbakus Solikin yang belum stabil, pilihan duet Hidayat-Rian adalah opsi terbaik. Apalagi Rian juga ternyata memiliki kemampuan menyerang cukup baik. Ia membuktikan hal tersebut saat pertandingan melawan Tira Persikabo. Selain itu kemampuan umpan panjang dari Hidayat juga merupakan nilai plus di mata Riedl.

Gambar 7: Perkiraan Formasi Persebaya dibawah asuhan Alfred Riedl (2)

Opsi kedua Persebaya adalah memainkan 4-4-2 kesukaan Alfred Riedl dengan memasang Amido Balde dan David Da Silva bersamaan. Sebenarnya opsi ini memiliki kemungkinan terbesar untuk dipakai jika Amido Balde tetap di Persebaya pada putaran kedua. Kalaupun Balde dicoret, bisa saja Riedl memainkan duet DDS-Valdo ataupun DDS-Dzhalilov. Namun jika opsi tersebut yang dipakai kemungkinan besar Valdo atau Dzhalilov akan memainkan peran yang lebih bebas di belakang DDS, terutama Dzhalilov.

Hanya saja kedatangan Alfred Riedl ke Persebaya bukannya tidak membawa masalah. Gelandang dengan tipikal menyerang seperti Damian Lizio dan Rendi Irwan sepertinya akan sulit menembus skuad inti. Selain itu Riedl dituntut dapat adaptasi dengan cepat karena ia datang di tengah musim. Karena untuk menyamakan visi bermain antara Riedl dan para pemain butuh waktu yang tidak singkat tentunya. (mni)

Catatan: Perkiraan formasi diatas adalah berdasarkan komposisi pemain Persebaya saat ini. Jika ada pemain tambahan pemain baru bisa saja perkiraan formasi tersebut akan berubah

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display