EJ – Persebaya Surabaya mengawali putaran kedua dengan hasil imbang. Menghadapi tuan rumah Kalteng Putra di stadion Tuah Pahoe yang diselimuti asap, kita disuguhkan dengan adu taktik kedua pelatih sepanjang dua kali 45 menit.
Persebaya tampil tanpa diperkuat beberapa pemain andalannya, Dzhalilov, Damian Lizio, serta pemain baru mereka Aryan Williamas. Akan tetapi pemain-pemain Timnas Indonesia sudah kembali yaitu Hansamu, Ruben Sanadi, Irfan Jaya, juga Otavio Dutra yang meski dipanggil Timnas tetapi masih terganjal pengurusan naturalisasi, dan juga Osvaldo Haay dan Rachmat Irianto yang memperkuat Timnas U-23.
Sementara Kalteng Putra langsung diperkuat oleh Takuya Matsunaga pemain anyar asal negeri Matahari Tebit.
Long Pass dan Direct Ball Warnai Jalannya Babak Pertama
Pertandingan baru berjalana satu menit, Kalteng Putra sudah mengancam melalui Diogo Campos, melalui umpan long pass Gede Sukadana, beruntung Miswar keluar gawang dengan cepat. Persebaya tidak tinggal diam, melalui permain flank, anak asuh Bejo Sugiantoro menekan pertahanan Kalteng Putra, bek sayap mereka baik Wasiat Abdullah maupun Kevin Gomes seperti kesulitan menahan akselerasi Oktafianus dan juga Osvaldo Haay yang mendapat bantuan penuh Ruben Sanadi. Alhasil, wing back Kalteng Putra tidak bisa built up bola ke depan.
Tetapi yang menarik di sini adalah pergerakan Takuya Matsunaga, ketika centre back Persebaya built up serangan, yang pertama kali mengganggu adalah Matsunaga, seorang Midfileder. Formasi awal Kalteng Putra 4-3-3 ketika kehilangan bola pun berubah menjadi 4-4-2. Akhirnya kedua centre back ini tidak punya opsi lain selain memberi umpan ke flank kanan atau kiri.
David Da Silva terlihat beberapa kali bisa menarik Rafael Bonfim untuk menjauh, di mana ada Da Silva di situ ada Bonfim. Hasilnya terlihat pada gol pertama Persebaya pada menit 14, melalui assist Oktafianus dari sisi kiri pertahanan Kalteng Putra, umpan yang sebenarnya pelan itu mampu diselesaikan dengan bagus oleh Osvaldo Haay. Karena konsentrasi Bonfim terganggu oleh pergerakan Da Silva.
Merespon hal ini, Kalteng Putra semakin gencar melakukan long pass. Karena ketiga pemain depan mereka punya tipikal pelari cepat. Dan sulitnya menembus lini tengah Persebaya yang dikawal Hidayat, Rendi Irwan, Fandi Eko. Ketiganya membuat Kalteng Putra tak punya pilihan selain bermain melebar. Tetapi malah proses gol yang dicetak oleh Diogo Campos bukan dari sisi sayap, melainkan hasil one two touch dengan Wanggai, mengelabui Hansamu dan Dutra. 1-1 Kalteng Putra menyamakan kedudukan.
Pemain Pengganti Sebagai Perubahan Strategi
Dalam kurun waktu 10 menit, Persebaya sudah mengganti dua pemainnya. Oktafianus dan Rendi secara bergantian keluar lapangan digantikan Irfan Jaya dan Misbakhus Solikin.Tak berselang lama, Gomes de Oliviera merespon dengan memasukkan striker Eydison Soares menggantikan Fajar Handika yang notabene adalah gelandang bertahan. Jual beli serangan terus dilakukan kedua tim, pada menit 68, shooting Irfan Jaya membentur mistar gawang yang dijaga Reky Rahayu.
Mengetahui ada celah di tengah, Gomes pun mengganti Pahabol dengan Dadang Apridianto, seorang gelandang bertahan. Eydison Soares, Wanggai, Diogo Campos kerap beberapa kali mengancam gawang Miswar Syahputra. Sementara Takuya Matsunaga mulai nyetel dengan permainan Kalteng, tercatat selama 90 menit, dia bermain pada tiga posisi yang berbeda, Defensive Midfielder, Attacking Midfielder, dan juga striker. Sebuah role gelandang baru di kancah Liga 1.
Hasil Imbang Hasil yang Adil Untuk Kedua Tim
Kedua tim bermain bagus dan disiplin selama 94 menit, di babak kedua meski semua jatah pemain pengganti dimasukkan, tetap tidak bisa merubah hasil dibabak pertama. Hanya saja di babak kedua kita disuguhkan dengan tactical dari kedua pelatih.
Masuknya Takuya Matsunaga dan Eydison Soares mampu menghadirkan warna baru bagi Kalteng Putra. Sementara Irfan Jaya mampu meyulitkan Kevin Gomes untuk kedua kalinya setelah babak pertama harus meladeni Oktafianus.
Sementara meski sempat diragukan akan tampil dalam keadaan terbaiknya, para pemain Persebaya yang baru saja kembali dari Timnas malah menujukkan grafik yang bagus. Hasil imbang adalah hasil yang adil untuk kedua tim. Dengan dua kali dipimpin Wolfgang Pikal selama latihan, Persebaya sedikit mengubah permainan menjadi lebih direct, tidak terlalu terlihat built up yang biasa dilakukan dua centre back Persebaya dalam pertandingan ini.
Jika diperhatikan lagi, sepertinya bukan karena pressing pemain Kalteng Putra, tetapi murni karena perubahan tactical. Dengan hasil ini, Persebaya berada di peringkat 6 dengan mengumpulkan 26 poin, sementara Kalteng Putra berada di posisi 13 dengan 18 poin. Persebaya masih akan melakoni partai away melawan PSIS Semarang pada 20 September 2019. (*)