Wolfgang Pikal: Saya Tidak Salahkan Fisik, Saya Masalahkan Mentalitas

Wolfgang Pikal. Foto: Rizka Perdana Putra/EJ
Iklan

EJ – Pelatih Persebaya Surabaya, Wolfgang Pikal menganggap mentalitas sebagai masalah utama yang dialami timnya saat ini. Ketika kebobolan lebih dulu, mental pemain langsung drop dan jarang bisa membalikkan keadaan.

“Saya tidak terlalu salahin fisik. Saya masalahkan mentalitas. Sampai sekarang setiap kali kami menang kan selalu unggul dulu,” kata Pikal menjawab kondisi fisik pemain paska laga melawan Persela Lamongan, Rabu (23/10/2019).

Ya, dari tujuh kemenangan yang diraih Persebaya musim ini, enam diantaranya diperoleh ketika Green Force unggul lebih dulu.

Tercatat, hanya sekali Persebaya mampu bangkit membalikkan keadaan ketika menang tipis 3-2 atas Persela Lamongan di Stadion Gelora Bung Tomo (1/7/2019). Mentalitas pantang menyerah seperti itulah yang ingin ditanamkan di Persebaya.

Iklan

“Kami harus buktikan misalnya kami tertinggal, kami mampu bangkit lagi di dalam pertandingan itu. Harus kelihatan mentalitasnya,” ucap pelatih asal Austria itu.

Namun, masalah tidak berhenti disitu. Ketika berhasil unggul lebih dulu, Persebaya ternyata tak selalu berhasil meraih kemenangan. Bahkan Ruben Sanadi dkk lebih sering kebobolan di babak kedua.

Saat menjamu Bali United (24/9/2019) lalu misalnya Green Force harus kebobolan di menit ke-88 lewat gol tendangan bebas Fadil Sausu. Sering lengah dan kebobolan di menit akhir juga menjadi catatan Pikal.

“Jika babak pertama diranking, Persebaya nomor empat. Paruh pertama kami bagus, biasanya unggul lebih dulu (Tapi di babak kedua tidak). Karena itu kami harus tunjukkan karakter, tunjukkan mentalitas. Itu yang paling penting,” kata Pikal.

Masalah mental itulah jadi fokus utama Pikal dan tim pelatih Persebaya. Pelatih 51 tahun itu meminta pemain agar tampil maksimal dan menunjukkan karakter ala Persebaya di 10 laga terakhir Liga 1.

“Fokus kami hari ini untuk mentalitas pemain. Soalnya kami harus sadar dan saya minta pemain harus sadar bahwa mereka main di klub Persebaya, klub sangat bagus,” kata Pikal.

“Seperti yang dikatakan presiden (Azrul Ananda) gaji lancar semuanya. Tidak bisa kami main loyo seperti kemarin (lawan Persela), tidak fokus 100 persen, tidak ikut instruksi. Pemain harus all out,” tambahnya.

“Dalam pertandingan memag bisa imbang, bisa kalah, itu namanya sepakbola. Tapi harus dibuktikan bahwa saya (pemain) mau main di Surabaya. Dan pemain yang tidak bisa pasti tahun depan tidak di Persebaya lagi,” tandasnya. (riz)

Catatan Pertandingan Persebaya Sampai Pekan ke-24:
Unggul lebih dulu kemudian menang : 6x
Unggul lebih dulu kemudian seri: 5x
Unggul lebih dulu kemudian kalah: 1x
Tidak mencetak gol kemudian seri: 2x
Tidak mencetak gol kemudian kalah: 3x
Tertinggal lebih dulu kemudian menang : 1x
Tertinggal lebih dulu kemudian seri : 3x
Tertinggal lebih dulu kemudian kalah : 3x

Gol di babak pertama: 20
Menit 1-15’:2x (6%)
Menit 16-30’:8x (24%)
Menit 31-45’:10x (30%)
Gol di babak kedua: 13
Menit 46-60’:2x (6%)
Menit 61-75’:5x (15%)
Menit 76-90’:6x (18%)
Kebobolan di babak pertama: 11
Menit 1-15’:3x (10%)
Menit 16-30’:5x (17%)
Menit 31-45’:3x (10%)
Kebobolan di babak kedua: 19
Menit 46-60’:4x (13%)
Menit 61-75’:9x (30%)
Menit 76-90’:6x (20%)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display