EJ – Kiper Persebaya Surabaya, Miswar Saputra merasa tak terbebani dengan peringatan dari presiden klub, Azrul Ananda. Menurutnya, para pemain tetap profesional dan justru ingin membuktikan diri.
Pada 24 Oktober 2019 lalu, Azrul Ananda memberikan peringatan kepada pemain Persebaya. Ruben Sanadi dkk diminta untuk memberikan penampilan maksimal di 10 pertandingan terakhir Liga 1. Peringatan itu diberikan setelah para pemain Persebaya dianggap tampil di bawah performa dalam beberapa laga terakhir.
Menyikapi hal itu Miswar tetap berusaha profesional. Pemain 23 tahun itu ingin segera mengantarkan Persebaya meraih kemenangan saat berjumpa PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (29/10/2019) esok.
“Saya sebagai pemain setuju (dengan presiden). Karena kami bekerja profesional. Jadi apapun pernyataan dari pak presiden saya setuju. Tandanya kami ingin membuktikan, apa yang diinginkan (presiden) kami ingin membuktikan,” ucapnya.
Sebagai kiper, Miswar juga mencoba berbenah. Salah satu masalah yang kerap muncul dalam beberapa laga terakhir adalah komunikasi antara kiper dengan bek.
“Miswar di belakang mungkin harus komunikasi lebih lagi. Supaya lebih siap kami harus menambah lagi (komunikasi) dari beberapa pertandingan sebelumnya,” ucapnya.
“Kami juga sudah siap untuk pertandingan besok (lawan PSS). Kami akan berjuang sepenuhnya. Kami ingin meraih hasil positif untuk laga besok (Selasa),” tekad kiper yang untuk sementara memimpin daftar jumlah penyelamatan terbanyak itu.
Semua Pemain Tetap Profesional
Dalam kesempatan wawancara terpisah, winger Persebaya, Osvaldo Haay menganggap peringatan dari Azrul Ananda sebagai hal yang biasa dalam sepakbola profesional. Sebagai pemain, tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain tetap bermain maksimal.
“Normal sih seperti itu, mungkin biar kami lebih kerja keras lagi. Bukan hanya Persebaya, di semua klub juga begitu. Tapi hasil siapa yang tahu, cuma Tuhan yang tahu,” kata Osvaldo.
Hampir senada, bek Mokhammad Syaifuddin juga tetap berusaha bersikap profesional. “Pak presiden berhak ngomong seperti itu. Tapi kami sebagai pemain tetap profesional. Apapun yang terjadi di dalam tim, kami tetap kerja maksimal di lapangan,” ucap Syaifuddin. (riz)