EJ – “Trio legenda” Aji Santoso, Uston Nawawi dan Bejo Sugiantoro untuk pertama kalinya melatih Persebaya pada Senin (4/11/2019) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Sebelumnya Bejo harus absen melatih Persebaya karena mengikuti kursus lisensi A AFC selama dua pekan.
Kehadiran Bejo dalam latihan disambut positif oleh Aji. Menurutnya, semakin banyak pelatih yang terlibat di Persebaya maka akan semakin baik.
“Justru saya ingin ada 3 asisten tidak hanya 2 supaya lebih banyak input. Jadi tidak ada masalah. Masukan dari coach Bejo dan coach Uston semua akan kami pakai, kami akan berdiskusi. Kalau orangnya lebih banyak lebih bagus, daripada satu saja,” kata Aji.
“Jadi memang saya minta ke manajemen agar coach Uston bisa mendampingi tim ini sampai akhir musim. Karena kita tahu Uston ini juga pelatih Persebaya U-20. Jadi saya sangat senang dengan kehadiran coach Bejo dan coach Uston,” kata Aji.
Aji bersama dengan Bejo dan Uston merupakan bagian Persebaya ketika juara Liga Indonesia tahun 1997. Ketika final melawan Bandung Raya (28/7/97), ketiganya bermain sejak menit awal. Aji sendiri berstatus sebagai kapten Persebaya saat itu.
Nah, setelah dua dekade lamanya, ketiga legenda itu kembali bekerjasama lagi di Persebaya. Tapi kini mereka tak lagi bersama sebagai pemain tetapi sebagai pelatih.
Dalam latihan untuk persiapan laga melawan Tira Persikabo, Sabtu (9/11/2019) mendatang itu Aji tampak memberikan materi latihan taktikal kepada para pemain. Bejo dan Uston ikut diperbantukan ketika latihan game.
“Hari ini sudah mengarah ke taktik karena tanggal 9 sudah harus main. Saya harus mempersiapkan sedini mungkin, apalagi pemain harus beradaptasi dengan cara main yang saya inginkan,” kata Aji.
Kehadiran Aji bersama dengan Bejo dan Uston memang diharapkan mampu menularkan spirit juara 1997. Aji sendiri berprinsip ingin kembali menonjolkan permainan bola-bola pendek dengan aliran cepat di Persebaya.
“Jadi mumpung masih ada waktu akan saya gunakan secara maksimal. Keinginan saya pemain bisa bermain bola-bola bawah, mudah-mudahan tidak terlalu lama saling beradaptasi. Saya beradaptasi dengan pemain dan pemain beradaptasi dengan gaya main yang saya inginkan,” tandasnya. (riz)
