Anggap PSSI Langgar Regulasi, Pelatih PSM Keluhkan Laga Lawan Persebaya

PSM Keluhkan Laga Lawan Persebaya
Darije Kalezic. Foto: psmmakassar.co.id
Iklan

EJ – Pelatih PSM Makassar Darije Kalezic mengeluhkan keputusan PSSI yang tetap menyelenggarakan laga tunda melawan Persebaya Surabaya, Kamis (14/11/2019) di Stadion Batakan, Balikpapan. Menurutnya, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah melanggar aturan yang sudah dibuatnya sendiri.

Pelatih asal Swiss itu merasa PSM tidak memiliki alasan yang jelas untuk bertanding melawan Persebaya.

“Tidak ada yang bisa menjelaskan saya kenapa kami harus memainkan pertandingan ini. PSSI menjelaskan bahwa mereka tidak menemukan pelanggaran, tapi saya juga baca di media bahwa PSSI melanggar regulasinya sendiri,” ucap Kalezic.

Menurut Kalezic, PSSI telah melanggar dua aturan emergency manager meeting yang dibuat Oktober 2019 lalu di Bali.

Iklan

“Poin nomor 6 adalah poin utama yang mereka langgar. Jika opsi yang dipilih oleh tuan rumah adalah poin 5b yaitu untuk bermain di tempat netral, maka klub tuan rumah menyampaikan selambat-lambatnya 4 hari sebelum pertandingan,” ujarnya.

“Sedangkan kami menerima surat resmi dari PT LIB pada 31 Oktober pukul 10 pagi dan pertandingan dijadwalkan tanggal 2,” beber Kalezic.

Selain poin tersebut, menurut Kalezic, PSSI juga melanggar poin nomor 4. Yaitu melarang tiap tim untuk menyelenggarakan pertandingan tunda sampai akhir musim 2019.

“Dengan menjadwalkan ulang mereka juga melanggar poin nomor 4 yaitu setiap pertandingan tidak bisa dijadwalkan ulang. Jadi Persebaya lawan PSM seharusnya diselenggarakan tanggal 2 Oktober pada pekan ke-26,” beber Kalezic.

“Itu adalah peraturan yang dibuat di Bali bersama PSSI, LIB dan semua klub. Dan PSSI mengirim surat kepada PSM bahwa mereka tidak melanggar peraturan apapun, dan ini tentu saja tidak benar,” tambah mantan pelatih Jong PSV, Belanda itu.

Kalezic merasa semakin dirugikan karena timnya harus menjalani agenda padat di akhir musim Liga 1 2019. Beberapa pemain PSM dalam kondisi kurang fit jelang menghadapi Persebaya.

“Kami harus bertanding dalam waktu hanya 6 minggu. Hampir tiga bulan kami tidak bisa menggunakan 5 pemain dan kemarin kami kehilangan 7 pemain,” ungkap Kalezic.

“Dan saya harus bertanya siapa yang bodoh? Saya bertanya apa yang terjadi kalau nanti tiba-tiba ada satu pemain saya tumbang di lapangan dalam 30 hari kedepan? Siapa yang akan bertanggung jawab untuk itu?” keluh Kalezic.

Persebaya sendiri dalam keadaan serba sulit sebelum memutuskan laga melawan PSM Makassar digelar di Balikpapan. Sebab saat H-4 laga melawan PSM yaitu Selasa (29/11/2019) malam, Persebaya harus bertanding melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Hampir tidak mungkin bagi Persebaya mengurus izin stadion di hari yang sama.

Meski begitu, Persebaya mampu menyelesaikan izin venue pengganti GBT saat H-3 laga yaitu Rabu (30/11/2019) malam. Itupun setelah Green Force mendapat penolakan dari tujuh stadion. (riz)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display