EJ – Aji Santoso mencatatkan hasil positif dua kali kemenangan dan satu kali hasil imbang selama tiga laga melatih Persebaya Surabaya sejak 31 Oktober 2019 lalu. Kapten Persebaya ketika juara Liga Indonesia 1997 itu mengungkapkan dua kuncinya.
Kedatangan Aji Santoso di Persebaya seolah membawa efek instan. Setelah gagal meraih kemenangan dalam 6 laga beruntun ketika dilatih Wolfgang Pikal, Persebaya berbalik menjadi tim tak terkalahkan dalam 3 laga terakhir.
Sejak dilatih Aji, Persebaya mampu menahan imbang Tira Persikabo 2-2 di Stadion Pakansari, Bogor (9/11/2019). Menang 3-2 atas PSM Makassar di Stadion Batakan, Balikpapan (14/11/2019) dan terakhir menang tipis 1-0 atas Persipura Jayapura di Stadion Aji Imbut, Tenggarong (24/11/2019).
Berhasil meraih 7 poin dari tiga laga, Aji mengungkapkan dua kuncinya. Ia hanya meminta pemain untuk bekerja keras dan merasa nyaman ketika bermain di tengah lapangan.
“Kuncinya, seluruh pemain bekerja keras. Kedua, mereka juga begitu menikmati permainan. Terbukti di babak kedua (lawan Persipura) kami cukup jelas mendominasi permainan, melakukan ball possession dengan bola-bola pendek satu dua,” beber Aji.
“Dan alhamdulillah David (da Silva) di menit-menit akhir mendapat satu peluang yang jadi gol,” tambah mantan pelatih PSIM Yogyakarta dan Persela Lamongan itu.
Ya, meski mampu tampil nyaman dengan penguasaan bola, tapi Persebaya masih tampak kesulitan mencetak gol. Namun, permainan lebih agresif di babak kedua dan perjuangan tak kenal lelah hingga menit akhir akhirnya berbuah manis.
Setelah berkali-kali terjebak offside, usaha David baru berhasil di menit ke-92. Lolos dari garis offside, David langsung menyarangkan bola ke pojok gawang Persipura yang tidak dapat diantisipasi kiper Dede Sulaiman.
“Satu pertandingan yang sangat menarik antara Persipura melawan Persebaya. Alhamdulillah di akhir pertandingan kami diberi kemenangan. Kerja keras dan kerjasama pemain menghasilkan poin tiga,” ucap Aji. (riz)