Matinya AC di Ruang Ganti Bikin Pelatih Bhayangkara FC Geram

Paul Munster. Foto: Bhayangkara-footballclub.com
Iklan

EJ – Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster merasa timnya tidak mendapat pelayanan seperti seharusnya ketika menjalani latihan resmi di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (7/12/2019). Satu diantaranya adalah pendingin ruangan yang mati.

Matinya pendingin ruangan itu membuat pemain Bhayangkara FC gerah. Apalagi cuaca Surabaya memang cukup panas.

“Kami datang ke stadion untuk latihan resmi tapi tidak ada yang menyambut. Saat tiba di ruang ganti tidak ada kipas dan AC mati sehingga terasa seperti sauna. Ini menyulitkan bagi tim untuk berganti pakaian atau hal lainnya sebelum latihan,” kata pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster.

BACA:  Lupakan Kemenangan di Putaran Pertama, Persebaya Waspada Aksi Bruno Matos

Sedangkan, menurut Munster, para pemain Bhayangkara FC saat itu dalam kondisi tidak bisa keluar dari kamar ganti. Sebab, Persebaya masih menjalani sesi latihan resmi di lapangan.

Iklan

“Kami tidak bisa keluar dari kamar ganti karena Persebaya masih menjalani sesi latihan resmi. Dan ketika sudah giliran kami banyak sekali orang di luar lapangan yang memindahkan kursi ataupun menyetel papan skor,” kata Munster.

Berbagai kendala itu menurut Munster mempengaruhi persiapan timnya. Ia mempertanyakan keputusan untuk tetap bertanding di Stadion GBT. 

BACA:  Yeyen Tumena: Ruben Tidak Kami Lepas ke Persebaya

“Jadi banyak sekali gangguan untuk kami. Hal ini membuat pemain tidak bisa fokus. Di ruang konferensi pers juga tidak AC, padahal beberapa hari lagi sudah 2020 tetapi ini masih seperti di tahun 1980an. Kenapa harus bertanding di sini jika stadion sama sekali tidak bekerja,” kecam pelatih asal Irlandia Utara itu.

Sebelumnya, laga Persebaya melawan Bhayangkara FC memang terancam tidak dapat digelar karena tidak mendapat izin keamanan. Setelah melakukan berbagai lobby izin keamanan dari kepolisian baru keluar saat H-1 pertandingan. (riz)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display