Mengaku Dilempar Batu Bata, Paul Munster Kritik Suporter

Paul Munster menunjukkan serpihan batu yang diklaim dilempar suporter Persebaya. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster mendapat perlakuan kurang mengenakkan dalam laga melawan Persebaya Surabaya (12/2/2020) di Stadion Gelora Bangkalan, Madura. Ia mengaku mendapat lemparan botol dan juga batu bata.

Puluhan suporter yang jengkel melakukan aksi pelemparan botol ke dalam lapangan. Bahkan, menurut Munster ada pula yang melempar batu bata. Meluapkan kekecewaan, Munster pun tampak menunjukkan serpihan batu itu kepada wasit dan juga suporter.

“Itulah saya, suporter mungkin tidak suka, tapi saya tidak bisa mengubah. Itu karakter saya,” kata Munster. “Tapi saya benar-benar dapat lemparan botol, dan juga batu bata dengan jarak cukup dekat yang bisa melukai saya,” tambahnya.

Batu bata yang dimaksud Munster sebenarnya bukan batu bata utuh, tetapi serpihan batu kecil yang berujung tajam. Serpihan itu sendiri tak mengenai Munster, pemain atau staf pelatih lainnya.

Iklan

Munster pun jelas kecewa dengan aksi suporter. Ia sebenarnya masih bisa mentolerir jika yang dilempar adalah botol plastik, tapi melempar batu menurutnya tidak dapat dibenarkan.

“Tapi kamu tidak bisa melakukan aksi melempar batu bata ke arah pelatih, botol air mungkin tidak masalah, tapi (melempar) batu bata ke arah kepala adalah masalah besar,” keluh Munster.

“Memalukan suporter melakukan itu, artinya mereka minim edukasi dan respek,” tandasnya.

Meski begitu, masih belum jelas siapa, dari arah mana dan kapan sebenarnya Munster mendapat lemparan batu. Yang jelas, dalam laga tersebut memang terjadi aksi pelemparan botol ke dalam lapangan yang dilakukan suporter di belakang bench pemain Bhayangkara FC. 

Bhayangkara FC  sendiri akhirnya mampu meraih kemenangan tipis 1-0 atas Persebaya dan berhak berada di puncak klasemen grup A Piala Gubernur Jawa Timur. (riz)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display