PSSI Tunda Liga 1 dan Liga 2 Hingga 29 Mei, Kompetisi Dihentikan Jika Pemerintah Perpanjang Status Darurat

Ketum PSSI, Moch Irawan. Foto: PSSI
Iklan

EJ – Meluasnya wabah Covid-19 (virus corona) memaksa PSSI menunda pelaksanaan Liga 1 dan Liga 2. Melalui surat keputusan bernomor 48/SKEP/III/2020 yang ditandatangani Kutum PSSI, Mochamad Iriawan, PSSI memutuskan untuk menghentikan sementara kompetisi hingga 29 Mei 2020.

Ada enam keputusan yang dikeluarkan PSSI, yakni:

  1. PSSI menetapkan bahwa Bulan Maret, April, Mei dan Juni 2020 adalah Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana terkait penyebaran COVID-19 di Indonesia, maka status ini disebut Keadaan Kahar (Force Majeure).
  2. Berdasarkan ayat pertama, maka klub peserta Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang telah ditandatangani/disepakati antara klb dan pemain, pelatih dan ofisial atas kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret, April, Mei, Juni 2020 yang akan dibayarkan maksimal 25% dari kewajiban yang tertera di dalam kontrak kerja.
  3. Menunda gelaran kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai dengan tanggal 29 Mei 2020.
  4. Apabila Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana tidak diperpanjang oleh Pemerintah RU maka PSSI mengintruksikan PT Liga Indonesia Baru untuk dapat melanjutkan Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 terhitung setelah tanggal 1 Juli 2020.
  5. Apabila Pemerintah RI memperpanjang Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana setelah tanggal 29 Mei 2020 dan /atau PSSI memandang situasi belum cukup ideal untuk melanjutkan kompetisi, maka kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 akan dihentikan.
  6. Hal-hal terkait teknis termasuk namun tidak terbatas pada penjadwalan, sistem dan format kompetisi, kewajiban klub terhadap pihak ketiga, sistem promosi dan degradasi, akan diatur kemudian dalam Surat Keputusan yang terpisah.
BACA:  Liga Belum Jelas Latihan Persebaya Tetap Semangat

Penundaan kompetisi ini tentu saja memberatkan klub-klub peserta termasuk Persebaya. Namun klub tidak mempunyai banyak pilihan selain mengikuti keputusan tersebut.

“Persebaya akan mematuhi keputusan PSSI. Ini situasi yang tidak diinginkan semua stakeholder sepak bola di Indonesia, baik klub, pemain, pelatih, dan ofisial. Semua pihak harus memahami dan menerima,” ucap Candra Wahyudi, manajer Persebaya. (iwe)

Iklan
BACA:  Melalui Presidennya, Persita Juga Tolak Liga 1 2020 Dilanjutkan

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display