Dilaporkan ke Polisi, Ketua KSAP Siap Hadapi Perlawanan

Maurits Pangkey. Foto: PSSI
Iklan

EJ – Ketua Koperasi Surya Abadi Persebaya (KSAP), Maurits Pangkey tak gentar menghadapi laporan dari 7 klub eks internal Persebaya. Pemilik klub Maesa itu sudah siap dengan bukti-bukti yang ada.

Pada Sabtu (28/3/20), tujuh klub mantan klub internal Persebaya yaitu Mitra Surabaya, PS. Fajar, Surabaya FC, Assyabaab, Surya Naga, Reza Mahasiswa dan Setia Naga Kuning melaporkan ketua KSAP dkk ke Polda Jatim.

Maurits Pangkey dkk dilaporkan atas perkara “Membuat surat palsu serta menempatkan keterangan palsu dalam akta authentik dan bersama-sama melakukan tindak pidana” yang dilakukan sekitar tahun 2016 lalu.

Sebagai akibat dari surat tersebut, 11 klub dinyatakan tak lagi menjadi bagian dari KSAP atau Persebaya. Sejak saat itu KSAP tak lagi beranggotakan 30 klub tapi 20 klub dengan penambahan 1 klub baru yaitu Farfasa FC.

Iklan
BACA:  7 Klub Eks Internal Persebaya Laporkan Ketua KSAP dkk ke Polda Jatim

Menyikapi laporan itu, Champ tampak santai. Bahkan, menurutnya ada yang aneh dalam surat tanda bukti lapor bernomor TBL/296/III/2020/UM/JATIM tanggal 28 Maret 2020.

“Itu lucu, yang dilaporkan saya dkk, nah dkk itu siapa?” tanya Champ -sapaan Maurits Pangkey.

Selain laporan yang kurang detail, ia merasa surat tersebut juga salah alamat. Ketika menjabat pertama kali sebagai ketua di tahun 2016, saat itu KSAP sudah beranggotakan 20 klub, bukan lagi 30 klub.

“Seharusnya mereka menggugat ketua KSAP yang dulu, (alm) Suprastowo, tapi karena sudah almarhum akhirnya saya yang digugat. Saya dipilih sekitar tahun 2016 awal, begitu saya masuk tahunya 20 klub bukan 30,” ucapnya.

Kini Champ siap menghadapi laporan tersebut dengan bukti-bukti. Ia menegaskan pihaknya siap menghadapi perlawanan dari eks klub internal Persebaya.

BACA:  7 Klub Eks Internal Persebaya Laporkan Ketua KSAP dkk ke Polda Jatim

“Saya tinggal tunggu laporan dari Polda saja, bukti-bukti sudah lengkap kok. Memang setiap orang kalau ada yang dianggap tidak puas silakan melaporkan. Semua warga negara kan berhak melaporkan. Kami siap semua dengan bukti-bukti.” kata Champ.

“Saya sudah pernah bilang kepada Yusuf Ekodono (ketua PS. Fajar) dkk, semakin kamu melawan maka kami semakin keras. Tapi kalau kamu melembek dengan jalannya waktu maka siapa yang tahu? Toh kalau ketemu di lapangan kami masih say hello,” tuturnya.

“(Sekarang) kami siap sekali, justru malah kami tunggu gugat di pengadilan, biar tahu kebenaran seperti apa. Pasti ada yang sakit, kami tidak mau menyakiti teman-teman sebelah sana, tapi kalau mereka ngotot ya kami lawan,” tandasnya. (riz)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display