EJ – PSSI memutuskan untuk menghentikan Liga 1 sampai tanggal 29 Mei 2020 mendatang. Gelandang asing Persebaya Surabaya, Aryn Williams memilih pulang ke negara asalnya di Australia.
Begitu mengetahui keputusan PSSI dari manajemen Persebaya, Aryn langsung izin untuk pulang ke Australia. Ia berusaha menaati himbauan dari pemerintah Australia agar segera pulang ke kampung halaman.
“Saya mendapat himbauan dari pemerintah Australia untuk kembali secepatnya. Saya sudah bicara dengan manajemen Persebaya dan mereka membolehkan saya untuk kembali ke Australia malam ini (Sabtu, red),” kata Aryn.
Setelah tiba di Australia, Aryn kemungkinan masih akan menjalani proses karantina selama 14 hari. Seperti dilansir ABC News, Pemerintah Australia akan menjamin biaya hidup warganya selama masa karantina.
Terlepas dari itu, Aryn menganggap keputusan PSSI menghentikan kompetisi sudah cukup tepat. Segala kebijakan yang dibuat PSSI bertujuan untuk meminimalisir risiko penyebaran virus corona.
“Saya pikir mereka tidak punya pilihan lain selain menunda liga, virus Corona menyebar jauh dan sangat luas di Indonesia, membuat pemain, staf dan juga fans berada dalam risiko,” kata Aryn.
Enggan Komentar Soal Pemotongan Gaji
PSSI pada Jumat (27/2/20) juga memutuskan klub Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan perubahan kontrak kerja kepada pemain, staf dan pelatih. Gaji pemain, staf dan pelatih pada bulan Maret sampai Juni dibayarkan maksimal 25 persen dari kontrak kerja awal.
Terkait kemungkinan pemotongan gaji tersebut, Aryn tidak mau berkomentar banyak. “Saya tidak bisa komentar apapun (soal itu) saat ini, maaf,” ucapnya singkat. (riz)