EA Sports salah satu penyedia game telah merilis FIFA 20 pada 29 September 2019 lalu. Game FIFA adalah salah satu game paling popular dan laris pada game olahraga yang ada. Game ini bisa dimainkan oleh semua kategori usia.
Game sepak bola ini bagaikan virus Covid 19 yang menular sangat cepat ke segala penjuru dunia tanpa memandang usia dan profesi. Turnamen esports yang memasukkan game FIFA juga semakin banyak. Sudah menjadi industri sendiri.
Euforia game ini membuat klub sepakbola membentuk resmi tim esports-nya. PS Sleman dan Bali United menjadi pioneer di Liga 1 yang sudah membentuk timnya masing-masing. Para gamers atau pemain game profesional berpeluang bisa dikontrak dengan tim-tim tersebut. Tim-tim besar luar negeri juga sudah mempunyai skuad esports FIFA-nya. Beberapa tim tersebut adalah Paris Saint Germain (PSG), AS Roma, Manchester City, Liverpool, Valencia, West Ham, Schalke, Besiktas, dll. Selain FIFA mereka juga punya tim untuk game lain seperti DOTA, Rocket Leage, Counter Strike, dan lain-lain.
Bali United adalah tim pertama yang mempunyai tim esports. Awal 2019 mereka membentuk tim dengan nama Island of Gods. Tim ini akan bermain di turnamen-turnamen esports pada cabang game Mobile Legends, Dota 2, dan Players Unknown’s Battle Ground. Sementara PS Sleman dengan Elang Jawa Sports bermain di FIFA dan PES. Menurut rencana juga akan membentuk tim game lainnya.
Yang menarik dari perkembangan tim esports ini juga bisa dilihat dari logo-logo tim yang sangat menarik. Para disainer yang membuatnya turut berkontribusi positif bagi industri baru cabang game olahraga ini.
PSSI Dukung Esports
PSSI sebagai induk olahraga sepak bola tanah air juga mendukung perkembangan olahraga esports ini. Bahkan PSSI sudah pernah mengadakan turnamen yang bekerjasama dengan produk sponsor PSSI. PSSI akan memberikan dukungan pengembangan dunia esports di tanah air dengan menyelenggarakan beberapa even. Harapannya akan terbentuk wadah yang mempertemukan para penggemar sepakbola dan juga penggemar esportsĀ melalui permainan FIFA.
“Tentu kita akan melanjutkan penyelenggaraan event Esport yang skalanya lebih besar. PSSI mendukung kemajuan teknologi dan olahraga khususnya dalam bidang sepakbola agar terus berkembang dan menjadi perhatian masyarakat luas,” kata Deputi Sekretaris Jenderal PSSI, Marsal Masita, dikutip dari laman PSSI.
Persebaya dan Esports
Persebaya sebagai salah satu tim yang dikelola secara professional sudah layak membentuk tim esports dari berbagai game. Pemain dan penggemar game yang juga Bonek berjumlah sangat besar. Ini tentu peluang bagi Green Force nantinya membentuk unit baru.
Industri online atau esports berkembang sangat pesat. Banyaknya turnamen dan kompetisi esports menandakan bahwa video game bukan lagi sekadar komoditas hiburan atau permainan. Tapi sudah menjadi industri tersendiri yang di dalamnya ada perputaran uang yang sangat besar.
Dikutip dari Kumparan, Indonesia menjadi salah satu negara di Asia, terutama Asia Tenggara, yang pertumbuhan di industri esports-nya cukup pesat. Tahun 2018 lalu, Newzoo memberikan laporan bahwa Indonesia menjadi negara dengan pangsa pasar game terbesar ke-17 di dunia dengan total pendapatan USD 1,084 miliar. Untuk Asia Tenggara Indonesia yang tertinggi.
Menyusul di belakangnya ada Malaysia dengan pendapatan di industri game sebesar USD 633 juta, disusul Vietnam dengan USD 472 juta, Filipina USD 461 juta, Singapura USD 319 juta, dan Myanmar USD 76 juta. China menjadi negara dengan total pendapatan terbesar dari game, yakni sebesar USD 37,9 miliar. Disusul oleh Amerika Serikat dan Jepang berada di posisi kedua dan ketiga.
Jadi apa kira-kira nama tim esports Persebaya nanti? Green Force Sports atau Go Green Sports?