Klub Lumpuh Finansial Akibat Liga Berhenti, Ini Cara Kreatif Suporter di Jerman Bantu Klub Kebanggaan

Beer dan bratwurst di tribun stadion. Foto: twitter/@fcunion
Iklan

EJ – Pandemi virus Covid-19 membuat sendi kehidupan manusia di seluruh lini lumpuh. Industri sepak bola yang terkenal glamor juga tak luput dari ganasnya virus jenis baru itu. Saat ini hampir semua negara telah menangguhkan bergulirnya liga sepak bola, klub otomatis kehilangan pendapatan. PSSI juga turut menghentikan liga hingga 29 Mei dan ada kemungkinan untuk diperpanjang.

Hal tersebut tentunya membuat klub kehilangan banyak sumber pendapatan seperti, tiket pertandingan dan hak siar.

Sebuah klub pendatang baru Bundesliga Jerman bernama Union Berlin juga terkena imbasnya. Kondisi seperti ini tentunya membuat klub-klub berstatus promosi lebih berat bebannya. Baik itu secara finansial maupun mental. Sebab seharusnya mereka bisa menyaksikan timnya berlaga di kasta tertertinggi.

Namun beruntungnya Union Berlin memiliki basis suporter yang tak hanya militan tapi juga kreatif. Untuk membantu klub kebanggaan mereka dalam masa sulit, para fans membuat truk makanan virtual.

Iklan
Salah satu pendukung FC Union Berlin mengunggah telah membeli beer dan bratwurst virtual untuk klub kesayangannya.

Dengan truk makanan virtual penggemar dapat memberikan sumbangan kecil untuk klub dengan seolah-olah membeli minuman dan makanan, tetapi tidak berwujud virtual. Untuk minuman berupa bir dan camilan bratwurst masing-masing dihargai € 2,50 atau sekitar Rp 45.000.

“Segera setelah liga dihentikan, kami dihubungi oleh fans yang ingin tahu apakah mereka dapat membantu klub. Di antara banyak ide yang sampai kepada kami, saran terbaik adalah ini,” ujar Direktur Komunikasi Union, Christian Arbeit, dikutip melalui DW.

Sebab berdasarkan kebiasaan para penggemar saat datang dan mendukung di stadion, mereka akan membeli bir dan bratwurst sebagai camilan untuk menonton. Akhirnya klub memutuskan untuk membuat truk makanan virtual di mana para fans dapat seolah-olah membeli bir dan bratwurst. Penulis jadi teringat dengan Bonek dan lumpia GBT.

Walaupun jumlah pemasukan melalui truk makanan virtual tentunya lebih kecil dibandingkan dengan jutaan euro yang hilang dari hak siar televisi serta sponsor, namun Arbeit dan tim manajemen Union bersyukur memiliki fans yang berdiri bersama di masa-masa sulit.

Setelah truk makanan virtual ini dibuat, para pemain akhirnya luluh hatinya dan merelakan perihal pemotongan gaji. “Tentu saja, kami tidak pernah berharap berada dalam situasi seperti ini. Apalagi ini merupakan musim pertama kami di Bundesliga. Masa yang sulit bagi semua klub sepak bola. Tetapi itu semuanya terasa lebih ringan ketika kami menjunjung tinggi rasa kebersamaan,” pungkas Arbeit. (amz)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display