Like Father Like Son, Kisahku Mengenal Persebaya Bersama Ayah

Foto: Sulaiman Effendi
Iklan

Pengalaman saya mendukung Persebaya dimulai saat saya masih kecil, tepatnya sejak kelas 2 Sekolah Dasar. Diawali dengan nribun bersama ayah dan teman-teman Ayah. Itulah pertama kali saya diperkenalkan dengan dunia sepak bola oleh Ayah.

Ayah juga mengajak saya awaydays untuk pertama kalinya. Sejak dulu, saya selalu disamping Ayah saat awaydays hingga sekarang. Entah kenapa. Saya tidak bisa jauh dari Ayah saat mendukung Persebaya. Sosok Ayah adalah pahlawan bagi saya.

Kami rela berpanas-panasan, antri tiket ketika Persebaya masih berkandang di stadion Gelora 10 November, Tambaksari. Panas dan hujan kami lewati demi sang kebanggaan. Ayah dan saya selalu kompak. Atribut kaos Bonek pun sama, syal sama, hingga yang tak terlupakan adalah ciri khas makanan wajib di stadion yakni lumpia.

Jika saya melihat makanan lumpia di mana pun, saya tidak akan lupa dengan perjuangan Ayah memperkenalkan saya dengan Persebaya Surabaya.

Iklan

Ayah adalah sosok Pahlawan bagi saya. Bagaimana bisa dikatakan pahlawan pada saat saya belum mengerti apa itu Persebaya, Bonek, atau Bonita? Ayahlah yang memberitahu saya apa itu Persebaya, Bonek, dan Bonita?

Saya masih ingat percakapan saya dengan Ayah saya pada saat itu.

Saya: Apa itu Persebaya, Ayah?

Ayah: Persebaya adalah klub sepak bola yang berasal dari Surabaya dan sangat digemari oleh kalangan semua masyarakat.

Saya: Apa itu Bonek atau Bonita, Ayah?

Ayah: “Bonek Bonita adalah suporter sejati Pendukung Persebaya. Bonek biasa disebut Bondo Nekat atau biasa disebut suporter kalangan laki-laki. Sedangkan Bonita adalah julukan dari suporter wanita yang setia mendukung Persebaya di mana pun berada.

Karena saya sudah diperkenalkan dengan dunia suporter sejak dulu. Dari situ saya sudah mencintai Persebaya.

Sebelum kisah ini berakhir, Ayah dulu pernah berbicara kepada saya sehingga membuat saya teringat akan kenangan itu. Kata ayah, kamu boleh jadi suporter yang setia hingga saat awaydays, tapi jangan lupa beribadah dan jadilah penerus generasi penerus bangsa yang baik dan benar. (*)

*) Tulisan ini adalah salah satu tulisan yang diikutkan dalam “EJ Sharing Writer Contest” edisi Mei 2020. Dengan tema Persebaya dan Harapan Masyarakat, kontes dibuka hingga 31 Mei 2020. Kirim tulisanmu ke email: [email protected].

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display