Tak terasa usia klub kebanggaan sudah hampir satu abad atau lebih tepatnya 93 tahun. Dalam rekam jejak ingatan hingga digital semua pasti terngiang akan usaha, doa, harapan dan prestasi. Klub tua dan pendiri federasi ini tercatat resmi telah memenangkan berbagai gelar kompetisi, serta beriringan dengan suara sumbang baik yang ditujukan ke klub atau barisan pendukung tim Persebaya.
Dalam perjalanan perjuangan bangkit setelah disuntik mati oleh federasi, perlahan dengan kepastian berbagai aspek direvolusi oleh si pemangku jabatan pada badan organisasi Persebaya. Berbagai slogan yang sangat berarti dibuat untuk menggelorakan sisi positif pendukung Persebaya. Salah satunya #KITAPERSEBAYA dan belum lagi kata slogan oleh kelompok suporter tertentu.
Dan ini seakan mengarahkan kita kepada perubahan arti “BONEK” oleh presiden Persebaya Azrul Ananda. Beliau dengan bangga mengartikan Bonek adalah Bondo, Nekat, Kreatif. Sungguh perubahan arti yang saya pribadi tidak sefanatik rekan Bonek yang lain seperti membius alam bawah sadar bahwa klub Persebaya kita sangat besar, mampu bersaing, mampu menciptakan kreatifitas di luar batas kemampuan, kuat berdiri mandiri, dan memberikan contoh kepada tim lain yang bernaung di bawah federasi.
Seperti halnya hukum kekekalan energi yang menyatakan “Energi tidak bisa dihancurkan melainkan dapat diubah wujudnya”, harusnya Persebaya mampu menjadi pionir perubahan besar industri persepak bolaan negeri kita ini.
Masih ingat even Green Force Run? Kita diarahkan “Ayo Olahraga Rek”. Kita tahu olah raga paling murah dan tidak perlu alat mewah adalah lari, pemikiran langsung bertanya “Apa maksud even ini? Kenapa harus even lari? Salah satu tujuan mungkin kita diarahkan berolahraga . Namun apabila kita berpikir gila itu pasti beda.
Sebagai klub olah raga, Persebaya seolah harus dan wajib mempunyai visi misi serta peran mengolahragakan masyarat sekitar Surabaya. Bayangkan kalau itu Jatim? Ngeri cak, sak Indonesia? Wes gak iso ngomong mane. Dan satu lagi, kita semua tahu Persebaya Store kan? Pernah di suatu acara, pak Azrul menyinggung Persebaya Store, impian beliau masing-masing kecamatan di Surabaya harus ada Persebaya Store. bahkan seluruh Jatim, sak Indonesia yo tak dungakno pak Azrul.
Tepat dimomen 93 tahun Persebaya, pasti ada beberapa pelajaran yang kita ambil, belajar tidak melulu di dalam kelas. Anggap saja dunia yang penuh liku-liku ini adalah sumur dan ruang belajar kita. Saya pribadi sempat berpikir bahwa Persebaya adalah semua menteri yang ada di Kabinet Indonesia Maju. Yaknio sebagai Menpora dan Menkes yang mampu memfasilitasi kreatifitas Bonek lewat even Bonek Fair dan mengolahragakan serta kampanye kesehatan masyarakat lewat EvenGreen Force Run, sebagai Menteri Perindustrian lewat Industri kreatif Persebaya Store.
“Saiki kon ate yopo? Perubahan opo nag uripmu mari ndelok Persebaya. Ojok Cuma hore-hore”
“Sek kurang beruntung urip nag Suroboyo? Seng iso mBonek tiap laga Home”
Dirgahayu Persebaya ke-93 Tahun, semoga selalu diberi kelancaran berproses dan berprestasi. Terus berikan edukasi motivasi ke teman-teman Bonek, yang secara langsung sebagian teman Bonek merasakan tujuan mulia Persebaya.
WANI
*) Tulisan ini adalah salah satu tulisan yang diikutkan dalam “EJ Sharing Writer Contest” edisi Juni 2020. Dengan tema Arti Ultah 93 Persebaya Bagimu, kontes dibuka hingga 30 Juni 2020. Kirim tulisanmu ke email: [email protected].