Mat Halil Jadi Inspirasi Andhika Ramadhani

Andhika Ramadhani berkaos hitam berlatih bersama rekan-rekannya/ Foto : Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Dari era Perserikatan, Persebaya banyak mengorbitkan penjaga gawang hebat. Tradisi tersebut terus berlangsung hingga era Liga Indonesia. I Gusti Putu Yasa, Usnadi, Agus Murod, Hendro Kartiko, Endra Prasetya, Dedy Sutanto adalah para penjaga gawang hebat pada jamannya.

Di sela-sela libur kompetisi musim 2020 yang terhenti akibat pandemi Covid-19, EJ melakukan wawancara santai dengan salah satu penjaga gawang potensial yakni Andhika Ramadhani, hari ini Rabu (24/6). Pria kelahiran 5 Januari 1999 ini adalah bagian skuad Persebaya U-20 musim lalu.

Berikut wawancara singkat dan santai dengan Andhika.

Halo Dhika, apa kabar?

Iklan

Halo, alhamdulillah baik.

Apa saja kegiatan sehari-hari selama pandemi Covid 19 ini?

Bantu orangtua berjualan . Sore hari latihan bersama klub. Jika tidak ada latihan ya hanya jogging untuk mengisi waktu luang.

Berapa kali latihan yang dijalani dalam satu minggu? Latihan di mana?

Saya latihan lima hari dalam seminggu. Biasanya di lapangan Kobangdikal AAL.

Apa kendala atau hambatan selama tidak latihan bersama tim?

Kendala yang pertama badan kaku semua. Karena latihan cuma jogging saja. Kalau kiper harus latihan kiper. Yang kedua kondisi fisik tidak 100 persen.

***

Andika Ramadhani ini juga salah satu punggawa Persebaya U-20 yang menjadi juara pada gelaran Elite Pro Academy U-20 Liga 1 2019 lalu. Berasal dari klub mana Dhika begitu biasa disapa berikut lanjutan ngobrol singkat EJ dengannya.

Klub atau SSB pertama kamu apa?

Awal mula klub saya Putra Banyu Urip yang sekarang berubah nama menjadi El Faza FC.

Siapa yang mengenalkan sepakbola pertama kali?

Abah Mat Halil dan tentunya keluarga saya.

Memilih sepakbola karena suka sejak kecil atau diarahkan orang tua untuk sepak bola?

Yang pertama suka dari kecil karena ingin menjadi pemain profesional seperti abah Mat Halil. Kedua juga ada arahan dari orangtua dan keluarga besar saya.

Siapa pelatih pertama kamu?

Ada dua bagian, saat saya jadi pemain adalah  alm Pak Win dan alm Pak Wakit. Sementara yang melatih saya, menjadi seorang kiper adalah Pak Herry, Pak Nair dan Pak Budi.

Dalam sepak bola internasional dan nasional siapa pemain favorit kamu?

Pemain internasional penjaga gawang Keylor Navas, Ter Stegen, Manuel Neur. Sedang untuk pemain depan Cristiano Ronaldo.

Sedang pemain lokal penjaga gawang Dedy Susanto, Endra Prasetya, Hendro Kartiko, Miswar Saputra, Andritani, dan seluruh kiper di Persebaya Senior.

Klub apa yang menjadi favoritmu dalam dan luar negeri?

Persebaya dan Real Madrid.

Dalam tim Persebaya Junior siapa teman yang paling jahil dan usil?

Hais Wenno dan Roy Sucalo.

Sampai saat ini apa yang paling berkesan dan kamu kenang dengan Persebaya?

Tentunya bisa membawa Persebaya menjuarai Liga 1 U-20.

Adakah pesan untuk teman-teman seangkatan kamu di tim junior?

Tetep semangat mengejar cita-cita ya rek. Kita semua harus berjuang mengejarnya demi membahagiakan kedua orang tua kita masing-masing.

Apa harapan dan doa untuk keadaan saat ini?

Harapan saya pribadi, semoga pandemi ini cepat berakhir. Cepat selesai dan kembali normal dan dimulai liganya. Karena sudah tidak sabar nonton idola saya di tim Persebaya. (bim)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display