EJ – Sudah lebih dari empat bulan tidak ada sepa kbola di Indonesia juga Surabaya. Para pemain skuad Green Force pun mayoritas sudah pulangg ke kampung halamannya. Wabah pandemi Covid-19 menjadi penyebab semuanya.
Beberapa pemain Persebaya dikutip dari laman resmi klub Persebaya.id mengungkapkan kerinduan kepada rekan sesama pemain dan kepada Bonek, suporter Persebaya. Mereka berharap pandemi ini segera berakhir dan kompetisi segera bisa dilangsungkan kembali.
Berikut kutipan para pemain tersebut:
Muhamad Hidayat:
“Persebaya sudah dihati saya selama empat tahun ini, dan Surabaya seperti rumah kedua saya, sepertinya sudah jatuh cinta sama Persebaya.”
“Hal paling berkesan tentunya saat menjuarai Liga 2 2017, dimana tahun pertama Persebaya bangkit dan Alhamdulillah bisa membawa Persebaya naik lolos ke Liga 1.”
“Waktu itu juga diadakan Anniversary Game, saya menyaksikan sendiri pertama kali dan mungkin satu-satunya perayaan ulang tahun paling meriah dalam sejarah sepakbola Indonesia.”
“Harapannya semoga Persebaya semakin jaya sukses, dan semoga kita bisa mewujudkan apa yang menjadi target kita bersama kedepannya, yaitu menjadi juara.”
Alwi Slamat:
“Jelas kedua pemain (Irfan Jaya dan M Hidayat – red) itu bikin kangen, karena sering bersama selama ini di dalam maupun luar lapangan.”
“Kalau kangen becanda pasti semua setuju kalau kangen Cak Ren, beliau yang paling usil di tim dan justru bikin kangen suasana kekeluargaan itu.”
“Saya sangat berterima kasih dengan atasan saya di sini, karena beliau mendukung saya bermain bola, makanya saya juga bisa main di luar (kesatuan).”
“Selama di tempat dinas kita dipermudah, setiap habis apel pagi kita minta waktu dari atasan untuk melakukan latihan, kebetulan di tempat dinas saya ada 7 pemain yang juga bermain di Liga 1 dan Liga 2, jadi kita latihan bersama.”
Angga Saputra:
“Pandemi ini juga ada berkahnya, salah satunya saya kembali bertugas setelah sekian lama, terakhir kali saya bertugas sekitar tahun lalu.”
“Alhamdulillah rasanya senang, apalagi bisa ketemu dengan senior dan teman-teman seangkatan.”
“Lucunya kemarin waktu jaga pas PSBB, bukannya takut, malah banyak orang yang minta foto, padahal saya pakai seragam lengkap, tapi masih hapal wajah saya.”
David da Silva:
“Di Brazil makin banyak yang positif Corona, oleh karena itu saya berusaha sebisa mungkin untuk selalu di rumah bersama keluarga, menikmati waktu bersama anak istri dan saudara-saudara.”
“Sepak bola itu kehidupan saya, saat terhenti ya jelas saya merasa ada yang hilang dari hidup saya, tapi saya juga harus tetap menjaga kondisi, agar saat memang sudah bisa dimulai saya bisa berikan yang terbaik untuk Persebaya.”
“Saya tidak hanya rindu sepak bola Indonesia, saya rindu semua, latihan di lapangan, memegang bola dan rindu teman-teman.”
“Yang pasti saya paling rindu dengan Bonek Bonita, dukungan mereka membuat saya ingin segera kembali bermain sepak bola.”
“Saya mengerti kalaupun liga dimulai, penonton tidak diperbolehkan datang ke stadion demi keselamatan bersama, tapi saya juga yakin mereka tetap memberi dukungan dan doa dimanapun mereka berada.” (bim)