Perjalanan yang tidak mulus dilalui klub Bajul Ijo yang tak lain dan tak bukan ialah Persebaya Surabaya. Bonek bukan sekadar suporter, Bonek juga sebagai mujahid atas kembalinya Persebaya di liga Indonesia.
Bonek pasti ingat betul sejarah kelam ketika Wisnu Wardhana membuat kloningan Persebaya. Dari sinilah, sinyal perlawanan terlihat kuat bahwa Bonek tidak mau terjadi dualisme di tim kebanggaan mereka. Namun tak sedikit pula para Bonek yang justru mendukung dan membela Persebaya kloningan. Mereka yang mendukung Persebaya kw pasti memiliki opini sendiri dan bertolak belakang dengan Bonek pendukung Persebaya asli atau yang dinaungi oleh PT Persebaya Indonesia.
Tidaklah heran jika kedua jenis Bonek ini sering terjadi pergesekan bahkan hingga terjadi culik menculik. Peristiwa tersebut layaknya peristiwa Rengasdengklok yang menculik para tokoh yang berpengaruh. Situasi semakin memanas hingga pernah terjadi bentrok baik di atas tribun maupun di jalanan tak dipungkiri hal ini menimbulkan korban. Dengan pedoman “Tuhan Bersama Pihak yang Benar” Bonek pendukung Persebaya asli tak berhenti selangkah pun dalam melakukan perlawanan terhadap apa yang mereka anggap sebagai pernzoliman. Hari itu, Kamis 30 Juni 2016, PT Persebaya Indonesia memenangkan gugatan.
Semakin ke sini Bonek gencar melakukan hal-hal positif baik di stadion dengan chant dan koreo. Tak hanya itu, di luar stadion semakin gencar pula mengadakan kegiatan positif seperti mengadakan donor darah, pengalangan dana, dan sebagainya. Di sini saya pribadi sebagai anggota Bonek Karanganyar mengajak para Bonek seluruh jagat raya untuk tetap menjaga dan meningkatkan ukuwah sehingga Bonek semakin kompak, loyal dan total dalam mendukung kebanggaan. Aamiin.
Salam satu nyali, WANI!
*) Anggota Bonek Karanganyar, Jawa Tengah