EJ – Kompetisi sepak bola Indonesia masih belum ada kepastian kapan akan diputar. Baik federasi yakni PSSI maupun operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) belum juga bisa memberi kepastian.
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) sebuah organisasi resmi para pemain mengeluarkan pernyataannya yang dikutip dari laman resmi organisasi.
Menindaklanjuti ketidakpastian mengenai keberlanjutan kompetisi baik Liga- 1 maupun Liga – 2, APPI menghimbau PSSI untuk segera memberikan kepastian mengenai status keberlanjutan kompetisi tersebut.
“Kami telah mengirimkan Surat kepada PSSI untuk mereka segera memutuskan status keberlanjutan kompetisi apakah tetap lanjut untuk musim 2020 atau dihentikan dan dimulai musim kompetisi yang baru” kata Firman Utina, Presiden APPI
APPI menyampaikan bahwa kepastian tersebut guna mengantisipasi potensi perselisihan kontrak antara pemain dengan klub. Terlebih bagi para pemain yang durasi kontrak nya telah usai. Seperti yang diketahui bersama, isu jika kompetisi kembali dilanjutkan terdapat aturan yang tidak memperbolehkan pemain pindah ke klub lain dalam divisi yang sama.
Hal ini jelas melanggar asas kebebasan berkontrak untuk melakukan perpindahan/transfer yang mana telah tertuang dalam Regulasi FIFA yang sering disebut dengan nama Bosman Ruling.
Namun kini beberapa klub juga telah melakukan pemutusan kontrak dan membubarkan tim dikarenakan status kepastian kompetisi yang tidak kunjung mendapat kejelasan.
“Beberapa poin yang kami sampaikan ialah mengenai laporan beberapa pemain yang telah diputus kontrak dan dibubarkan tim nya, kemudian juga konfirmasi tentang isu regulasi yang mengatakan pemain tidak dapat pindah ke klub lain dalam lanjutan liga nanti, yang jelas hal ini melanggar aturan dalam RTSP FIFA”tambah Ponaryo Astaman, General Manager APPI.
Untuk itu APPI berharap hal ini untuk ditindaklanjuti dengan serius oleh PSSI karena untuk meminimalisir konflik dikemudian hari jika terjadi pembiaran terus menerus. Kemudian mengenai masa persiapan yang juga harus mendapat perhatian khusus dikarenakan masa persiapan yang singkat akan mengakibatkan resiko seperti cedera yang sangat berpotensi dialami oleh para pemain.
“Masa persiapan yang ideal bagi pesepakbola profesional ialah 4 (empat) hingga 6 (enam) minggu sebelumnya. Kurang dari itu akan sangat beresiko bagi pesepakbola” Kata Andritany Ardhiyasa, Wakil Presiden APPI.
Untuk itu, keputusan mengenai status dan waktu kompetisi akan sangat berpengaruh untuk persiapan para pesepakbola. Baik itu untuk melanjutkan kompetisi 2020 yang masih tertunda, ataupun memulai kompetisi 2021 yang baru.
Sebelumnya PSSI melalui pelaksana tugas Sekjen Yunus Nusi baru akan menjadwalkan rapat Exco pada pertengahan bulan Januari ini.
“Untuk itu, PSSI menjadwalkan untuk menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) di pertengahan Januari 2021 untuk memutuskan kelanjutan Liga 1 dan 2 atau memberhentikan liga musim kompetisi 2020 berdasarkan situasi terkini,”kata Yunus Nusi dari laman PSSI.