Berani Berproses Para Penggawa Muda Persebaya

Foto:Official Persebaya
Iklan

Pasca pertandingan terakhir grup C Piala Menpora yang dihelat di stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, optimisme itu kian membuncah tinggi setidaknya untuk beberapa tahun ke depan bukan tanpa alasan karena para pemain Persebaya sudah melakukan yang seharusnya mereka benar – benar laksanakan lebih – lebih intruksi Coach Aji Santoso.

Setidaknya cuitan itu terpampang heroik khas arek – arek Suroboyo yang terkenal ngeyel, ngotot lan opo anane tanpa tedeng aling – aling. Izinkan saya mengutip twit dari akun Bajolball Podcast “Anak muda menguasai. Tetap bangga!” ada juga dari akun Sepakbola Impian “Kekalahan hari ini, bisa jadi trigger (pelatuk atau pemicu) untuk jauh lebih baik lagi, terutama untuk pemain muda, uji mental sebelum liga wani berproses untuk berprogres.” dan Mas Tatang Mahardika

Rizky Ridho : tenang
Marselino : wani
Supriyadi : ruwet
Akbar : energik
Sokoy : kokoh
Dicky : classy

Setidak – tidaknya tiga cuitan di atas menggambarkan bahwasanya pertandingan melawan Super Elja, julukan PS Sleman menyiratkan bagaimana laga tersebut memang panggung dari para penggawa muda.

Iklan

Kendati pun yang menjadi lawan saat itu dihuni beberapa nama super mentereng serta beken, sebut saja, Irfan Haris Bachdim penggawa langganan timnas ada juga koleganya Kim Jefri Kurniawan serta penggawa senior macam Bagus Nirwanto sekaligus memegang ban kapten PS Sleman bek gaek Fabiano Rosabeltrame juga menghiasi lini tengah anak asuh Dejan Antonic.

Banyak yang memberi kesan mendalam tak terkecuali saya pribadi melihat jalannnya pertandingan begitu greget terhitung hingga turun minum wabil khusus purna babak pertama.

Seakan – akan ini bukan Persebaya yang saya kenal dulu bermain dengan spartan sesekali determinasi tinggi, para pemain berani merangsek ke depan hingga kotak pinalti, bernyali duel man to man sejauh pengamatan diantaranya Marselino yang baru berusia sekitar 16 tahun.

Dengan label pemain Timnas U – 16 melakoni debut bersama klub level senior dengan usia masih 16 tahun lewat 210 hari menjadikannya peraih rekor pemain muda selama gelaran Piala Menpora 2021.

Berani berduel dengan sekelas Irfan Bachdim kendati pun terpaksa harus berani menjatuhkan dan diganjar pelanggaran setidaknya mereka tidak canggung dengan nama besar penggawa Sleman.

Komposisi pemain yang dibawa Coach Aji Santoso :

GK

Satria Tama
Ernando Ari
Andhika Ramadhani

DF

Rachmat Irianto
Rizky Ridho
Arif Satria
M. Syaifuddin
Koko Ari

Abu Rizal Maulana

Reva Adi Utama
Frank Rikard Sokoy

MF
M. Hidayat
Ady Setiawan
Ricky Kambuaya
Rendi Irawan
Alwi Slamat
Kemaluddin
Marselino Ferdinan
Hambali Tholib
Dicky Kurniawan

FW
Oktavianus Fernando
Samsul Arif Munip
Rivaldi Bawuo
Supriadi
Akbar Firmansyah

Dengan komposisi di atas tanpa ada pemain asing satu pun memberikan keleluasaan dan kesempatan para penggawa muda untuk membuktikan bahwa mereka juga tak kalah dengan para legiun asing.

Rizky Ridho, Marselino, Supriyadi, Akbar, Sokoy, Dicky Ernando Ari menghiasi para penggawa muda bajol ijo. terpenting yang menjadi catatan di laga terahir bersua Elang Jawa julukan PS Sleman Coach Aji berani melakukan rotasi kendati pun nihil poin.

Agaknya awan kelabu sedikit menghiasi skuad Green Force dengan kabar pengunduran diri Rodeg alias Abu Rizal Maulana, namun Coach Aji seakan tetap meyakinkan bahwa ini ialah kerja tim yang kudu bahu membahu satu sama lain.

Pasca kabar pengunduruan diri Rodeg, Coach Aji meminta anak buahnya untuk segera fokus menatap laga delapan besar bersua tim era perserikatan yakni Persib Bandung Maung Bandung, yang akan berlangsung di Stadion Maguwoharjo Kabupaten Sleman.

Laga delapan besar ini menjadikan semacam nostalgia persahabatan namun juga fokus dengan optimisme tinggi bisa melaluinya dengan mulus.

Laga tersebut bakal di gelar tanggal 11 April di stadion Maguwoharjo pemenang laga ini akan melawan pemenang antara PS Sleman versus Bali United.

Sekali lagi, semoga para pemain muda bisa mengambil pengalaman (knowledge) di gelaran pra musim Piala Menpora ini dengan sebaik baiknya.

Akhirul kalam dua pesan berharga dari Arsene Wenger mantan pelatih Arsenal yang agaknya akan disampaikan oleh Coach Aji yang pertama “kami tidak membeli superstar, justru kami yang membuatnya (memproduksinya)” yang kedua “tak masalah seberapa sering kau jatuh yang terpening adalah seberapa cepat kau bangkit”.

Salam satu nyali wani!!!

MUHAMMAD AFIF JUNAIDI
Bonek Lamongan  yang kebetulan Alumnus Unesa (Universitas Negeri Surabaya),
Bisa dihubungi di twitter @junaidi_afif  

 

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display