Antara Bangga Dan Derita

Marselino Ferdinan salah satu pemain muda Persebaya yang terpanggil tim nasional/Foto : Official Persebaya
Iklan

Musim Liga 1 Indonesia 2021/2022 ini menjadi seperti dua sisi mata koin buat Persebaya Surabaya. Di satu sisi Persebaya patut berbangga diri sebagai salah satu klub yang menyumbang pemain terbanyak ke tim nasional Indonesia tetapi sebaliknya banyaknya pemain yang memperkuat tim nasional juga mempengaruhi performa Persebaya sebagai klub yang bersaing di Liga 1.

Keberhasilan Persebaya menyumbangkan pemain terbanyak di tim nasional tidak lepas dari keberhasilan pola pembinaan bibit muda talenta akademi Persebaya. Musim ini muncul nama Akbar Firmansyah, Dicky Kurniawan, Andhika Ramadhani, Marcelino Ferdinand sampai Ruy Arianto yang bersaing merebutkan posisi team inti menyusul beberapa seniornya seperti Rahmad Irianto, Rizky Ridho, Ernando Ari hingga Supriadi yang lebih dulu debut di tim inti, dan kesemuanya ada produk akademi Persebaya. Mereka seperti Rahmat Irianto, Rizky Ridho, Ernando Ari, Marcelino Ferdinand sampai Ruy Ariyanto adalah langganan tim nasional tentu ini sangat membanggakan dan bisa menjadi legitimasi akan keberhasilan pembinaan Persebaya sebagai salah satu klub profesional.

Di sisi lain masalah tidak rapinya pihak federasi dalam mengatur jadwal kompetisi sehingga bentrok dengan jadwal persiapan maupun event International sangat merugikan pihak klub. Bahkan coach Aji Santoso sendiri sering mengeluh dengan kejadian seperti ini. Dan diakuinya sendiri bahwa dari kompetisi Liga 1 bergulir baru pada persiapan menghadapi Bhayangkara FC tim asuhannya Persebaya berlatih dengan kondisi full team. Pemain seperti Rahmad Irianto dan Ricky Kambuaya sudah absen membela klubnya jauh hari sebelum event Piala AFF digelar dikarenakan mengikuti sejumlah laga uji coba dan pemusatan latihan Tim nasional Indonesia.

Sekali lagi hal dasar yang harus diperbaiki oleh penyelenggara Liga 1 ke depan adalah mengatur jadwal kompetisi sehingga tidak berbenturan dengan agenda internasional tim nasional, karena sebuah klub tentunya membutuhkan konsistensi, konsentrasi dan kondisi pemain yang prima ketika pemain itu bermain dan itu tidak akan bisa didapat jika jeda antara pertandingan tim nasional dan klub hanya berselang hitungan hari atau bahkan klub tersebut tidak bisa diperkuat oleh pemainnya pada pertandingan yang sangat krusial.

Iklan

Terakhir sekedar saran untuk coach Aji, mungkin pemain Persebaya yang dipanggil oleh tim nasional ada baiknya dibiarkan konsentrasi dalam membela tim nasional kalau perlu tidak dimainkan terlebih dahulu di klub. Toh seperti Ernando Ari sudah tidak bermain hampir sebulan di pertandingan resmi tetap saja dipanggil oleh coach Shin Tae-yong ke pemusatan latihan tim nasional untuk FIFA Match Day bulan ini melawan Timor Leste, atau mungkin coach Shin tidak pernah melihat permainan Andhika Ramadhani ya, hehehe

 

Penulis : Devied Febriyanto

 

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display