Disaat ini memang sebagian dari kita tak bisa mencumbu Persebaya dengan penuh letupan gairah yang membara
Kerinduan yang menjalar bak konsleting arus listrik ini membuat kita mau tak mau merasakannya bersama, berat rasa terbebani rindu yang menumpuk tapi tak bisa kita berkutik menghadapinya, menemui kembali sang kekasih
Merayakan sepak bola kembali yang telah lama kita nanti, luapan rindu semangat dan cinta tak terbendung menggores hati yang haus akan pertemuan yang syahdu nan bahagia
Kata orang “seperti dendam rindu harus terbalaskan” namun sebagian dari kita terpaksa tak dapat membalas rindunya untuk sang kekasih tercinta
Dipaksa untuk menahan kembali rindunya, membendung kembali hasrat bersua, ditawan rasa cinta yang membebani jiwa.
Untuk kalian yang memiliki kesempatan bercumbu kembali dengan kebanggaan kita, titip rindu untuk kebanggan kita untuk mereka yang mengenakan jersey hijau dengan Sura dan baya berada di dadanya, dan semua orang yang berada dilingkup kebanggaan kita, kami titipkan harapan dan semangat ini kepada kalian
Titip rindu ini, semoga diwaktu yang akan datang kita bisa Bersama-sama menyumbu kebanggaan. Bersama-sama kembali melantunkan syair-syair indah nan lantang, mencampuradukkan keringat, emosi dan air mata. Dibungkus dengan cinta dan gairah di waktu yang bersamaan dan semuanya yang tak dapat disampaikan dengan kata-kata
Bersama sama lagi, bersenda gurau lagi, merayakan hari yang telah dinanti
Titip Rindu untuk Persebaya
Machrus Ali Mustofa