EJ – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur sudah siap menatap Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 yang akan digelar Aceh dan Sumatera Utara. Ini disampaikan Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim, Amir Burhanuddin, SH yang juga project officer tim sepak bola putra dan putri Jatim untuk proyeksi PON XXI 2024.
“Kami sudah menyiapkan langkah-langkah untuk menyambut PON XXI, baik untuk tim putra maupun putri. Dari hasil rapat Exco Asprov PSSI Jatim kebetulan saya ditugaskan menjadi penanggung jawab karena itu sekarang kami tinggal menunggu koordinasi dengan KONI Jatim, apakah sepakbola masuk Puslatda atau tidak. Sebagai peraih medali perunggu di PON Papua tentunya sepakbola ingin masuk Puslatda,” kata Amir, Senin (17/7) dikutip dari pssijatim.
Untuk persiapan tim tentunya membutuhkan pelatih, untuk ini Asprov PSSI Jatim juga sudah mempunyai nominasi siapa pelatih yang bakal menangani tim Jatim proyeksi PON 2024. Menurut Amir ada tiga kandidat pelatih yang sudah disiapkan oleh PSSI Jatim, yaitu Fahri Husaini, Joko Susilo, dan Uston Nawawi.
“Untuk tim putra ada tiga nomine pelatih yaitu coach Fahri Husaini, Joko Susilo, dan Uston Nawawi, kebetulan Joko Susilo dan Uston adalah anggota komite teknik PSSI Jatim,” tambah Amir.
Ketiga nama ini berdasarkan hasil rapat Asprov PSSI Jatim. Tapi untuk menentukan siapa yang akan dipilih atas koordinasi dengan KONI Jatim. Amir menyebutkan, untuk memilih pelatih tergantung dari tiga hal, yakni target, budgeting, program secara umum.
“Karena program secara khusus akan dirumuskan oleh pelatih,” tambah Amir.
Uston Nawawi saat ini tercatat sebagai salah satu dari asisten pelatih Persebaya.
Setelah memilih pelatih, tahapan selanjutnya adalah memilih pemain. Menurut Amir, ada beberapa mekanisme pemilihan pemain. Selain hasil dari pantauan tim talent scouting di Porprov VII Jatim, juga ada sejumlah saluran lain untuk merekrut pemain.
Adapun beberapa saluran tersebut meliputi seleksi pemain dari Liga 3, Piala Soeratin U-17, Elite Pro Academy.
“Setiap tahun akan ada promosi dan degradasi. Semua tergantung progres pemain selama satu tahun menjalani training camp atau Puslatda,” sebut Amir.