Kemarin sore sehabis pulang kerja, saya & teman saya mampir ke Surabaya Town Square (Sutos) Surabaya. Ga tahu kenapa rasanya sore itu ingin sekali ke sana untuk mampir juga ke kantor marketing Persebaya & melihat kondisi Persebaya store di sana pasca ada penjarahan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Suasana sore itu sepi di sekitar kantor marketing Persebaya & malah Persebaya store masih tutup. Saya hanya bertemu dengan Bapak security di depan & saya ajak bincang-bincang santai sebentar. Sejurus kemudian saya pamit & menuju Wdnsdy Cafe milik Pak Aza (sebutan untuk Pak Azrul Ananda), di sana ada teman saya yang sudah memesan coffee.
Sambil ngopi kami ngobrol tentang kondisi Persebaya saat ini. Sebagai fans berat Persebaya kami sangat sedih dengan permasalahan Persebaya saat ini. Kami berusaha tegar & semoga ini adalah ujian yang bisa membuat Persebaya lebih bagus & terbang lebih tinggi lagi.
Oh ya sedikit cerita tentang diri saya ( gpp kan sekali-kali pamer latar belakang diri he..he..sorry-sorry guyon Reks). Saya termasuk penggemar Persebaya dari kecil, dari SD bahkan (lho kok ga dari TK…yo pas TK aku durung ngerti Persebaya & bal-balan soale….he2). Waktu itu ada saudara saya menunjukkan ke saya : “Iki lho onok team bal-balan sing enak, Persebaya …”, dan setelah saya lihat di tivi emang keren ini team, dengan permainan sentuhan pendek dari kaki ke kaki ala team Samba, enak di tonton.
Bahkan saat ini kecintaan saya kepada Persebaya melebihi kecintaan saya kepada PSSI, I don’t know why (sorry yo reks kalo aq terkesan lebay). Saya seorang Bonek. Di sisi lain saat ini saya & ke dua anak saya juga mendeklarasikan diri kami sebagai “ The Greens ” part of Persebaya Fans, ya perkumpulan/organisasi non formal kecil-kecilan dikeluarga kami sesama fans Perebaya. Lho istri kok ga di ajak sekalian, soale bojoku ga terlalu seneng nontok bal-balan, senengane nontok drakor (drama Korea)…he2.
Kembali lagi mengenai kondisi Persebaya saat ini, pasca tindakan anarkhis oleh oknum Bonek yang tdk bertanggungjawab situasi menjadi tidak kondusif. Pak Aza menyampaikan paska kejadian tsb situasi menjadi berubah. Tatanan yang telah direncanakan, plan A, plan B & Plan C menjadi sulit untuk direalisasikan ke depan nya & finally Pak Aza wants to resign from his position as CEO in PT.Persebaya Indonesia.
Pak Aza, jujur saya sangat sedih mendengar pernyatan Bapak tsb dalam konferensi pers. Dalam pandangan saya sebenarnya kondisi team saat ini tidak perlu di sikapi dengan mundurnya Bapak sebagai CEO. Ada beberapa alasan (ini menurut pandangan pribadi saya, dengan segala keterbatasan knowledge tentang kondisi internal management Persebaya, mohon maaf bila saya salah) :
- Kondisi ini (team sering kalah sampai dengan pekan ke 10) adalah kondisi unexpected, tidak diharapkan, tetapi kondisi team tidak dalam keadaan force major. Kompetisi masih panjang.
- Mungkin Bapak kesal dengan ulah oknum Bonek yang anarkis merusak fasilitas GDS, sehingga Bapak merasa arek-arek iki pancen wes ga iso di atur. Tapi Pak, menurut saya sikap anarkhis oknum Bonek di GDS tsb tidak mencerminkan Bonek secara keseluruhan. Fans Persebaya ada bermacam-macam profesi : pelajar, mahasiswa, guru/dosen, karyawan perusahaan, ASN, wiraswasta bahkan santri-santri di pondok pesantren dll, yang saya yakin mereka mayoritas adalah fans Persebaya yang baik bukan seperti oknum anarkhis di GDS bbrp waktu lalu. Karena nila setitik rusak susu sebelanga.
- Perihal suara-suara di medsos seperti : “Love Persebaya, hate management” ; “Aji out”; “Yahya out” ; “Aza out” atau suara2 yang lainya di medsos. Sama dengan point 2 diatas, itu tdk menerminkan suara mayoritas Bonek, mayoritas masih menginginkan “Aza stay”.
- Perihal kondisi team saat ini tidak sedang baik, ya..kita setuju. Tapi Pak ibarat sebuah negara Bapak saat ini menjadi Presiden membawahi menteri-menteri dalam kabinet yang membantu Bapak. Ketika kabinet yang Bapak bentuk tidak bisa berjalan baik, mungkin bisa dilakukan resuffle, menteri mana yang tdk perform. Presiden tdk perlu mundur. Dan saya merasa keinginan Bonek untuk supaya ada pergantian di posisi tertentu di management Persebaya itu ada…ya itu tadi di posisi yang dianggap tdk perform. Dan saya yakin yang diinginkan Bonek posisi itu bukan posisi Bapak sebagai CEO Persebaya. Pak Aza tetap sebagai CEO.
- Saya salut dengan sikap ksatria Pak Aza yang bertanggung jawab terhadap kondisi Persebaya saat ini, dengan tidak menyalahkan pihak-pihak lain dalam management. Tapi Pak kami semua percaya Pak Aza sudah meletakkan pondasi yang benar di Persebaya dalam managerial menuju Persebaya yang sustainable, sehat secara team & sehat pula secara financial/bisnis untuk perusahaan, finally ke depan team bisa menghidupi dirinya sendiri, tidak hanya sekedar jor-joran kekuatan financial dari sang investor untuk membentuk sebuah team tapi sebenarnya secara bisnis & financial perusahaan rugi. Dan ini memang harus dimulai ditengah kondisi kompetisi yang kurang ideal menurut kami. Kami percaya ditangan Pak Aza ke depan Persebaya akan bisa menjadi benmarch dalam hal pengelolaan team sepakbola secara profesional di Indonesia. Bapak bisa memberikan dampak positif tidak hanya kpd Persebaya tapi juga team-team lainnya dalam hal pengelolaan klub secara profesional. Anggapan dari Abah Dahlan Iskan “Hanya orang gila yang mau menangani klub sepak bola di Indonesia” – saya pribadi setuju dengan statement Abah DI tsb. Dan ini harus segera diperbaiki & kami yakin Pak Aza bisa menjadi pioner untuk merubah kondisi ini. Dan suatu saat Njenengan bisa berkata ke Abah DI : “Bah sak meniko wong normal bisa mengelola klub sepak bola di Indonesia kok..” (He2 ini banyangan pribadi dari penulis saja, maaf Pak bila kurang berkenan ).
Jadi sangat di sayangkan jika Bapak mundur dari CEO Persebaya.
NB : Penulis sendiri punya usulan format kompetisi yang bisa diajukan yang tetap kompetitf & lebih murah secara cost. Kedepan mungkin akan saya tulis dalam topik yang berbeda.
- Saya pribadi memaklumi dengan pernyataan Bapak “tidak mau terjebak dalam lingkaran syetan” dalam mengelola team (Baca : Persebaya)…Mohon bersabar Pak, dari pengalaman empiris & fakta sejarah di dunia ini orang2 yang tulus menginginkan sebuah terobosan baru & perbaikan (dalam hal apapun) dalam perjalannya mencapai cita2nya tsb akan banyak rintangannya (Cacian, makian, sindiran, bahkan bisa saja rintangan sejara fisik). Tapi didasari niat yang kuat para Pahlawan2 tsb tetap fight & teguh, hidup hanya sekali harus punya arti dan memberikan kontribusi kebaikan terhadap dunia (mungkin itu yang di tanamkan dalam mindset pahlawan-pahlawan dalam bidang apapun). Pak saya merasa “Lingkaran syetan” itu tdk hanya dialami oleh Persebaya tapi juga yang lainya. Dan “lingkaran syetan” ini harus ada yang berani memutus Pak. Kami percaya Bapak akan bisa menjadi pemutus itu & menjadi “Agent of Change”. Dan sekali lagi hal ini tidak hanya akan berdampak pada kebaikan Persebaya tapi bisa juga akan memberikan pengaruh positif pada team-team lainnya di Indonesia.
Jadi sangat di sayangkan jika Bapak mundur dari CEO Persebaya.
- Secara mental kondisi team sedang down Pak, apalagi kalau Pak Aza jadi bener-bener mundur dari CEO. Memang Bapak jika benar-bener mundur dari CEO Bapak tetap berkomitmen mengawal team sampai akir kompetisi. Tapi Pak saat mental team sedang down ini kami membutuhkan kehadiran Bapak di Persebaya tidak hanya secara “De Facto” tapi juga secara “De Jure”dengan tetap menjabat CEO.
- Pasca kejadian di GDS, beberapa pentolan Bonek meminta maaf kepada Persebaya & masyarakat Surabaya kalau masih ada ulah dari oknum-oknum Bonek yang dirasa meresahkan. Terkhusus kepada Deltamania bahkan perwakilan Bonek sudah sowan ke Sidoarjo untuk meminta maaf & ikut bertanggungjawab thd kerusakan2 fasilitas, sebuah langkah yang gentle…..salut & harus di apresiasi.
Pak Aza mohon maafkan kami (masih ada oknum suporter yang belum bisa dikendalikan) & mohon jangan mundur dari CEO Persebaya.
- Buat Bonek & seluruh element supporter Persebaya teruslah dukung Persebaya, teruslah berbondong-bondong datang ke Stadion dengan tertip & beli tiket, teruslah mengkritik Persebaya untuk kebaikan, kritik yang membangun. Demo menyampaikan aspirasi boleh tapi jangan anarkhis.
- Buat Management, terkhusus jajaran Pelatih & Pemain teruslah berusaha untuk meningkatkan kwalitas team untuk menjadikan Persebaya menangan & ora kalahan. Ramulah strategy permainan yang joss buat Persebaya. Tingkatkan skill individu buat para pemain, lengket dalam memegang bola tdk sering lepas, ngeyel dalam bermain & tidak sering salah passing/umpan. Serta tingkatkan kepercayaan diri ketika bertanding.
In Shaa Allah Persebaya akan lebih baik…..Aamin YRA.
Percayalah Pak Aza, moyoritas Bonek & semua element pendukung Persebaya ( dari kalangan pelajar, mahasiswa, santri-santri di pondok pesantren, guru, dosen, wiraswasta, karyawan, ASN, pengusaha, dll ), masih menginginkan Pak Aza tetap menjabat CEO Persebaya, because Pak Aza is not only for Persebaya but also for Indoneian’s football”.
Dengan segala keterbatasannya, saya memohon maaf bila ada yang salah & kurang berkenan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Salam Satoe Nyali – Wani !
Yusuf Handoko (Yu-Han)
“ The Greens ” – part of Persebaya Fans.