Persebaya sejak dulu selalu mempunyai barisan pemain tengah yang cemerlang dan menjadi motor permainan tim. Permainan Persebaya yang selalu bermain full taktik dari kaki ke kaki membuat peran pemain tengah sangat penting untuk menjadi penghubung antara sektor belakang dan depan. Budi Johannis, Uston Nawawi, Chairil Pace Anwar, M. Taufiq, Rendi Irwan hingga saat ini Muhammad Alwi Slamat adalah beberapa barisan gelandang yang selalu menjadi roh bagi permainan Persebaya.
Dari barisan pemain – pemain itu, jika saya boleh memilih, gelandang terbaik Persebaya saya sematkan kepada gelandang berkebangsaan Australia, Aryn Glenn Williams. Pemain yang menggemari Arsenal itu merupakan salah satu poros bagi Permainan Persebaya di musim 2019 dan awal 2020. Satu gelar Piala Gubernur Jatim berhasil ia daratkan ke Surabaya Town Square, kantor manajemen Persebaya.
Model Permainan Aryn sangat lengkap, mulai dari cara bertahan yang taktis, tackling yang bersih, cara membawa bola yang tenang dan tepat, passing yang selalu membuat nyaman pemain lainnya, hingga positioning yang selalu bisa menguntungkan Green Force, julukan Persebaya. Aryn juga memiliki attittude yang baik, bahkan sangat jarang ia terlihat emosi dengan pemain sendiri ataupun pemain lawan.
Model pemain seperti Aryn ini akan sangat disukai oleh banyak pelatih. Ia selalu bisa beradaptasi dengan pola permainan apapun, mulai direct football yang membutuhkan kepiawaian umpan panjang miliknya, hingga total football yang membutuhkan ketenangan berpikir dan akurasi umpan pendeknya. Ia juga berperan sebagai pendamping bagi setiap pemain di semua posisi, sehingga ia selalu siap jika diajak wallpass oleh pemain lainnya saat akan melakukan penguasaan bola pendek. Di sepakbola dunia, Aryn memiliki tipe yang sama dengan N’Golo Kante, Jordan Henderson dan bintang baru Belgia di masa depan, Romeo Lavia yang bermain untuk Southampton.
Saat ini, Persebaya berusaha keras untuk mencari pengganti Aryn yang memiliki atribut lengkap itu. Beberapa gelandang baru coba didatangkan atau diorbitkan, namun belum ada yang bisa menyamai level permainan seperti Aryn. Namun jika mendekati Aryn, ada nama Alwi Slamat.
Sang kapten memiliki atribut yang hampir bisa mendekati Aryn, mulai dari penempatan posisi, passing, daya jelajah dan kecerdasan dalam bermain. Akan tetapi kembali lagi, Aryn Williams masih memiliki level permainan yang lebih baik dari Alwi, terlepas dari dia adalah pemain asing. Terlebih, saat ini Alwi Slamat sedang diminati beberapa tim yang siap membayarnya dengan gaji selangit, seperti Persib dan Bali United. Akan sangat rugi jika Persebaya kehilangan pemain kelahiran Tulehu itu.
Oleh karena itu, yang perlu difokuskan dalam bursa transfer menjelang putaran kedua ini adalah bahwa Persebaya harus mencari suksesor yang dapat setara atau mendekati pemain seperti Aryn dan Alwi. Gelandang seperti mereka adalah tangan kanan yang pas bagi pelatih Aji Santoso untuk menjalankan pola permainan possession football sesuai dengan keinginan sang pelatih.
Selain mencari pemain dengan level permainan seperti Aryn, Persebaya perlu untuk terus mengasah kemampuan para gelandang mudanya, seperti Rizky Dwiyan, Brayen Pondaag, Dicky Kurniawan, Andre Oktaviansyah dan Bryllian Aldama. Kelima pemain inilah yang diharapkan oleh Persebaya dan Bonek dapat menjadi penerus bagi Aryn Williams dan Alwi Slamat.