
EJ – Putra Surabaya salah satu klub internal anggota Liga Surabaya terus melakukan inovasi untuk perkembangan dan pertumbuhan klubnya. Salah satunya mengadakan kegiatan bersama walimurid Putra Surabaya (Pusura) dengan mengundang akademisi dari Universitas Airlangga.
Di era sepakbola modern, Sport Science sangat diperlukan untuk mengembangkan performa para atlet sejak usia dini. Dari segi fisik, teknik, taktik, hingga psikis. Manajemen Pusura sangat concern terhadap peningkatan aset-aset mudanya. Dengan melengkapi para profesional berlatar belakang Sports Science. Mulai dari Physiotherapist, Video Analyst, termasuk Nutritionists (Ahli Gizi).
Gizi dalam sepak bola berkaitan dengan pengaturan asupan makanan yang dibutuhkan para atlet sejak usia dini untuk meningkatkan performa dan mencegah cedera. Untuk meningkatkan kualitas tersebut menejemen Pusura dan Juanda FC mengadakan talkshow mengundang tenaga ahli dari Universitas Airlangga.
Talkshow dengan topik bahasan “Pentingnya Memahami Kebutuhan Gizi bagi Pesepakbola Sejak Usia Dini”. Menghadirkan narasumber Emyr Reisha Isaura, S.Gz., MPH., Ph.D. (Koordinator Prodi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Airlangga). Kegiatan ini dilanksanakan di lapangan latihan Pusura di daerah Raya Juanda, Sidoarjo.
Roky Maghbal ketua harian Pusura beserta jajaran manajemen klub turut hadir beserta para walimurid dan pemain Pusura. Talkshow berjalan interaktif antara narasumber dan peserta yang hadir.
Emyr sebagai narasumber juga merupakan mantan atlet Taekwondo ini menjelaskan dengan runtut segala kebutuhan asupan gizi baik sebelum maupun sesudah latihan untuk kebutuhan sehari-hari para pemain.
Menurutnya kebutuhan ini sangat penting juga untuk tumbuh kembang fisik dan otak anak-anak. Karena diperlukan untuk enrgi belajar di sekolah, mengerjakan PR sekolah , latihan dan bermain di pertandingan.
“Latihan dan harus mengerjakan PR sekolah itu berat. Harapannya orantua bisa menghantarkan adik-adik pendampingan, Orangtua menyediakan makan yang anak-anak butuhkan. Satu jam sebelumnya. Minimal susu, pisang untuk energi selama latihan,”kata Emyr.
Emyr mengingatkan jika selesai latihan harus juga diperhatikan karena ini juga tidak kalah penting.

“Minimal setelah latihan ada asupan seperti sebelum latihan untuk recovery. Bisa juga jus buah. Untuk energi belajar di rumah. Protein tidak boleh habis untuk energi. Orangtua harus memperhatikan ini agar anak tidak boleh kekurangan asupan,” pesan Emyr.