Final Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North, SMA St Louis 1 Sapu Bersih Gelar

Selebrasi tim basket putra SMA St Louis 1 yang menjadi juara Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North /Foto: DBL Media
Iklan

EJ – SMA St Louis 1 (Sinlui) kembali berhasil mengawinkan gelar juara Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North (DBL Surabaya). Sinlui mengunci kawin gelar dengan lebih dulu mengakhiri puasa juara sektor putri.

 

Di kategori basket putri, SMA St Louis 1 berhasil mengalahkan musuh bebuyutannya, SMA Gloria 1, 48-47. Sementara di basket putra, SMA St Louis 1 berhasil menghentikan langkah tim kuda hitam, SMA Surabaya Cambridge School (SCS), 74-46.

Duel tim putri SMA St Louis 1 dan SMA Surabaya Cambridge School (SCS)/Foto: DBL Media

Final DBL Surabaya tahun ini memang menarik. Di sektor putri menyuguhkan pertemuan dua tim bebuyutan, Sinlui vs Gloria 1. Dalam lima musim terakhir, kedua tim ini lima kali bertemu, tapi Sinlui selalu gagal menang. Termasuk di dua laga final dua musim terakhir.

Iklan

Baru di final musim ini, Sinlui berhasil merebut gelar juara dari Gloria 1. Juara yang diraih Sinlui ini juga mengakhiri puasa gelar. Terakhir, tim putri Sinlui menjuarai DBL Surabaya pada 2016.

 

Sinlui selalu dalam posisi unggul sejak pertengahan kuarter dua. Akan tetapi, jarak tak pernah jauh. Jarak maksimal yang Sinlui bukukan ada di 8 angka saja. Pada lima menit terakhir, Gloria 1 juga terus memaksa Sinlui melakukan sederet turnover yang akhirnya memangkas jarak. 

 

Sampai akhirnya, di sisa tiga detik laga, Shannon Susila mendapatkan dua tembakan gratis dan berpeluang menyamakan kedudukan untuk Gloria (situasi 46-48). Tembakan pertama Shannon masuk, tapi tidak dengan yang kedua. 

 

Rebound didapatkan Richelle Widjaja untuk mengunci gelar perdana Sinlui sejak 2016 di sektor putri. Top skor gim adalah Joanne Giovanni dengan 22 dan 6 rebound dari 8/18 tembakan. Richelle menyusul dengan 10 poin plus 9 rebound.

Tim juara putri SINLUI saat menerima piala/Foto: DBL Media

Kepastian kawin gelar didapat Sinlui setelah di laga final tim putra mereka menang 74-46 atas Surabaya Cambridge School (SCS). Keberhasilan ini mengembalikan gelar juara DBL Surabaya kepada Sinlui setelah musim lalu tumbang di tangan SMA Gloria 1 Surabaya. 

 

SCS sendiri menjadi salah satu kejutan terbesar musim ini setelah menyingkirkan sejumlah kandidat juara dalam perjalanannya ke final. Mereka bahkan memulai perjalanannya di DBL Surabaya sejak di round 1 (babak pertama).

Total mereka sudah menjalani 10 pertandingan selama di DBL Surabaya. Berbeda dengan Sinlui yang mengawali DBL musim ini dengan status tim Round 2.

 

Di laga basket putra itu, kuarter pembuka berjalan cukup sengit. Bahkan, SCS sempat unggul lima poin dan masih menjaga keunggulan 1 poin menuju kuarter dua. Setelahnya, SCS tak mampu membendung tekanan Sinlui. 

 

Laju (20-9) di kuarter dua membuat situasi berubah. Paruh kedua berjalan dengan dominasi Sinlui. Tekanan Sinlui tak mengendur, sedangkan SCS juga tak kunjung menemukan jawaban sampai bel akhir laga. 

Duel tim putri SMA St Louis 1 dan SMA Gloria 1/Foto: DBL Media

Nicholas Wiyanto jadi top skor Sinlui dengan 19 poin, 4 asis, dan 3 steal. Nicholas memasukkan 7/10 tembakan. Yehezkiel Tedjasukmana menambahkan 12 poin plus 6 rebound. Sinclaire Halim melengkapi daftar dengan dobel-dobel 10 poin, 11 rebound, 5 steal.

 

Kepala Sekolah St Louis 1 Sri Wahjoeni mengapresiasi gelaran DBL Surabaya yang bukan hanya makin kompetitif tapi juga menjadi panggung yang komplet untuk para siswa.

“Menurut saya DBL itu sungguh luar biasa. Di sinilah kita bisa berkolaborasi, mengajari anak-anak untuk sportif, punya semangat, tangguh, sehingga sungguh luar biasa,” ujarnya.

 

Hal itu, lanjut Sri Wahjoeni, membuat guru, siswa, orang tua, bahkan alumni Sinlui selalu semangat turun ke DBL Arena memeriahkan laga-laga sekolahnya.

“Bagi kami, DBL itu selalu tunggu-tunggu. Bahkan alumni pun selalu menaruh harap Sinlui selalu berprestasi di DBL,” jelasnya.

 

Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Surabaya Cambridge School (SCS) Dimas Adiansyah Syahrul mengakui DBL dijadikan ajang untuk mempromosikan sekolahnya. Oleh karena itu SCS terus berusaha berkembang agar makin dikenal luas oleh masyarakat.

Duel tim putra SMA St Louis 1 dan SMA Surabaya Cambridge School (SCS)/Foto: DBL Media

“Selain mengembangkan akademik di sekolah, kami juga berupaya mengarahkan peserta didik kami juga untuk terus berkembang di kegiatan non-akademik salah satunya di bidang basket ini,” kata Dimas.

 

Yang menarik lagi di seremoni penyerahan gelar juara, salah satu manajer dari SCS yakni Ridwan Prajogo sedang berulang tahun ke 82 tahun tepat ketika Final DBL Surabaya 2025 berjalan. Sosok yang kerap disapa Suk Ridwan merupakan legenda basket Jawa Timur itu tetap menunjukkan semangat luar biasa.

Enam dekade sudah ia mendedikasikan hidupnya untuk dunia basket, mulai dari pemain, pengurus PERBASI Jatim, hingga kini menjadi pembina tim Surabaya Cambridge School (SCS) yang sukses menembus partai puncak musim ini. Kehadiran Suk Ridwan di DBL Arena bukan sekadar nostalgia, tapi simbol ketulusan dan konsistensi seorang tokoh yang terus menyalakan semangat basket di Jawa Timur lintas generasi.

 

Tim-tim finalis DBL Surabaya nantinya akan bertanding lagi di Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java Championship. Mereka akan berhadapan dengan wakil dari masing-masing region di Jawa Timur, yakni Malang, Jember, dan Madiun.  Babak Championship sendiri akan dimulai 29 Oktober-2 November.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display