Akhirnya terjadi juga, pertandingan away Persebaya yang ketiga kalinya berlangsung tanpa penonton. Pertandingan membosankan yang berkesudahan draw 0-0 memberikan satu poin tambahan untuk Persebaya sehingga kokoh di puncak klasemen. Pertandingan “tanpa nyawa” dengan tidak hadirnya suporter tak ubahnya menjadikan pertandingan sore tadi bak obat tidur.
Terlepas dari permainan dan hasil akhir, menilik maklumat Kapolres Tuban perihal pertandingan tersebut masih belum bisa saya terima dengan akal sehat. Saya kira tidak ada potensi rusuh, karena memang hubungan yang sangat hangat antara Ronggomania dan Bonek terus terjalin. Saya kira poin ke-5 maklumat soal himbauan agar warung-warung di sekitar Tuban tutup pada hari H pertandingan adalah pemikiran dungu yang tak bisa dimasukkan ke dalam akal.
Bonek tetaplah bonek, bondo nekat. Jangankan maklumat Kapolres, ultimatum seorang Jenderal pun tak mungkin dihiraukan jika memang kontra dengan hakikat Bonek mendukung Persebaya. Terbukti, ribuan Bonek sejak semalam melakukan pergerakan ke Tuban, menrabas segala rintangan halangan dengan santun dan tertib. Meski ada sweeping dari pihak keamanan yang lebay dan phobia, seolah-olah Bonek adalah vandal yang harus disterilkan, tak menyurutkan semangat dan gelora untuk mengawal Persebaya.
Lihatlah Pak Kapolres, pikiran negatif anda dan jajaran terbantahkan sendiri oleh kenyataan yang ada di lapangan. Tidak sepantasnya, anda seorang yang memiliki jabatan dan pendidikan yang tinggi menyikapi kami sebegitu kekanak-kanakannya. Pengejaran dan pemukulan yang anda lakukan tidak berhasil memancing emosi kami untuk memberontak dan melawan. Perlakuan anda-anda kepada kami yang seolah maling dan penjarah pasti kami sikapi dengan lebih dewasa daripada anda semuanya.
Kami kembali ke Surabaya, dengan kebanggaan yang lebih membanggakan. Membawa nama besar bendera kebesaran kami. Untuk anda Pak Kapolres Tuban dan jajaran, kami doakan agar anda selalu diberi kesehatan dan keseimbangan jiwa agar tetap bisa bertugas dengan baik, benar dan adil. Semoga anda-anda semua selalu diberikan rezeki yang berlimpah agar jika bertemu lagi bisa mentraktir kami nasi bungkus di warung-warung di jalanan Tuban.
Salam hangat dari kami yang anda pandang sebagai peresah masyarakat, Bonek suporter Persebaya!
Sampai berjumpa di lain kesempatan.
Salam Satu Nyali, Wani!