Pak Kapolres tuban yang terhormat,
Mohon maaf maklumat anda terutama point 5 sepertinya tidak terbukti meskipun di beberapa titik dekat stadion ada kasus pembobolan warung/kios. Itu perlu diusut tuntas Pak dan hukum seberat-beratnya para pelakunya. Karena kami (bonek) suporter Persebaya bukan penjarah/perusuh..
SEKALI LAGI BUKAN PENJARAH/PERUSUH.
Alhamdulillah kami (bonek) sepanjang jalur ke Tuban dan selama di kota Tuban membuktikan bahwa kita santun di jalan dan sopan di kota orang. Dan pastinya kami bisa bayar waktu singgah makan di warung orang. Mungkin ini salah satu buktinya.
Saran saya buat Pak Kapolres Tuban dan pihak keamanan di kota manapun: Cintailah kami (Bonek pada khususnya, suporter bola pada umumnya) seperti anda mencintai keluarga anda. Kami juga kumpulan orang yang perlu diarahkan jika salah dan perlu didukung jika tindakan kami positif.
Semoga bapak ke depannya bertugas di Surabaya agar bisa lebih mengenal Bonek dan bisa menjadi sahabat serta jadi keluarga Bonek.
Untuk dulur-dulur Bonek se-Indonesia terutama basis Jawa Timur: Mari kita buktikan secara nyata bahwa kita ada kemauan untuk berubah serta menjadi lebih baik. Kalah menang dalam pertandingan itu sudah biasa. Tapi Bonek yang dewasa dan menjadi lebih baik itu yang luar biasa. Hampa rasanya Jawa timur tanpa Bonek Dan Persebaya.
Mari Kita jadikan Surabaya kota Bonek, kota yang ramah, santun dan aman. Kita saingi keindahan taman-taman di Surabaya dengan keindahan kreatifitas Bonek Persebaya.
Semoga Persebaya lolos ke Liga 1 tahun depan. Amin…
Salam satu nyali, Wani!