Emosijiwaku.com – Game day atau hari pertandingan adalah hari paling membahagiakan bagi Bonek. Apalagi jika pertandingan berlangsung di kandang pada weekend atau hari Minggu. Di saat semua hadir di stadion untuk menonton pertandingan, para perangkat tim Persebaya justru mengalami padatnya jadwal pekerjaan.
Kisah yang akan saya angkat berikut ini adalah sepenggal kisah sebelum, selama, dan setelah Persebaya bertanding. Sebagai Bidang Promosi Persebaya di Liga Indonesia III – VII, saya selalu menemani para pemain Persebaya saat bertanding di Stadion Gelora 10 November.
Saya berharap Bonek generasi sekarang bisa menengok kembali perjuangan Persebaya di masa lalu.
Perjuangan Persebaya dimulai dari pukul 08.00 WIB…
Pukul 08.00 – 09.00 WIB: Makan pagi. Pengurus sudah hadir di mess Persebaya di Jl Karanggayam untuk mengecek apakah semua sudah siap atau belum. Terkadang, pelatih memutuskan untuk tidur di mess sehari sebelum hari H pertandingan. Tujuannya untuk memantau kondisi para pemain.
09.00 – 11.00 WIB: Pemain yang tidak menginap di mess mulai berdatangan, baik dari rumah maupun hotel. Pemain asing datang sekitar pukul 11.00 WIB.
Sebagai bagian promosi yang juga menangani perlengkapan, saya menyerah terimakan kostum tanding dari bagian perlengkapan ke Pak Toha, Kitman Persebaya.
“Kostum harus lengkap dan tidak boleh ada yang hilang. Sebab jika ada yang hilang satu, maka tidak ada gantinya. Apalagi jika kostum merupakan jatah dari PSSI. Hehehe…”
Pada jam-jam ini, kostum yang dipinjam untuk technikal meeting antar klub, wasit dan Inspektur Pertandingan (IP) yang dipakai sehari sebelumnya juga dikembalikan.
11.00 – 12.00 WIB: Semua anggota tim sudah hadir. Sering ada brifing strategi pertandingan yang dihadiri pelatih, pemain di lantai dua.
Jadwal dilanjutkan dengan makan siang bersama di ruang makan mess. Bagian perlengkapan sudah harus selesai menyiapkan baju, celana, kaos kaki (sudah rapi diikat semua), sepatu sudah disemir, es batu, air mineral gelas, buah jeruk, gunting, lakban, dll
12.00 – 13.00 WIB: Setelah makan siang, Dokter Heri, dokter pribadi Persebaya melakukan cek akhir kesehatan para pemain satu per satu.
13.00 – 14.00 WIB: Istirahat di kamar masing-masing lantai dua. Suasana relaks dan sepi. Pemain hanya leyeh-leyeh di kamar. Masseur (tukang pijat) masuk ke kamar pemain untuk melakukan pijat pemanasan. Tak semua pemain mau dipijat.
14.00 – 15.00 WIB: Bagian perlengkapan menyiapkan baju, celana, kaos kaki, sepatu pemain di depan kamar sesuai kamar pemain. Bagian perlengkapan juga memenuhi kebutuhan pribadi para pemain.
“Banyak pemain yang permintaannya aneh-aneh dan lucu-lucu.”
15.00 WIB: Pemain dan pelatih turun dari lantai dua dengan kondisi sudah siap bertanding baik fisik maupun mental. Kemudian diadakan brifing singkat dengan pengurus (termasuk pengumuman bonus pertandingan bila menang atau seri). Acara dilanjutkan dengan berdoa bersama. Tim kemudian berangkat dari Mess menuju stadion dengan berjalan kaki melewati pintu samping stadion.
15.30 WIB: Kick off pertandingan dimulai.
17.30 WIB: Pertandingan selesai.
18.00 WIB: Tim kembali ke mess. Pelatih dan pemain mandi kemudian sholat bagi yang beragama Islam. Bagian perlengkapan meng-inventarisasi perlengkapan pertandingan (kostum, bola, tas, dll)
Dokter meng-cross check hasil catatan dokter selama pertandingan dengan pemain apakah sehat atau cidera. Kapten dan pelatih bersama-sama dipanggil ke ruang manajer untuk diberikan bonus jika menang atau seri (kapten bertugas membagikan bonus kepada pemain, sementara pelatih membagikan kepada asisten pelatih).
Manajer tim membagikan bonus untuk bagian perlengkapan, dokter, tukang pijat dan umum. Makan malam bersama lalu pulang ke rumah bagi yang berdomisili di Surabaya
Setelah semua selesai, barulah saya pulang sekitar pukul 22.00 WIB. Rasa senang dan bangga bercampur-aduk apapun hasilnya harus tetap disyukuri. Semua demi lancar dan suksesnya pertandingan. Bekerja di luar lapangan juga mengasyikan. (*)
*) Edhie RK adalah Bidang Promosi Persebaya di Liga Indonesia III-VII.