Hasil Mediasi Bonek dan PSHT, Kedua Pihak Saling Menahan Diri

Bonek dan PSHT usai mediasi antara keduanya di Mapolrestabes Surabaya. Foto: Bimbim/EJ
Iklan

EJ – Polrestabes Surabaya bergerak cepat mengantisipasi insiden yang melibatkan Bonek dengan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) usai laga antara Persebaya melawan Persigo Semeru FC di GBT, Sabtu (30/9). Insiden yang menewaskan dua pendekar itu mendasari kepolisian melakukan mediasi di antara dua kelompok.

15 perwakilan Bonek dan PSHT dipertemukan oleh Kapolretabes Surabaya M Iqbal beserta jajarannya di Mapolrestabes Surabaya, Minggu (1/10).

Pertemuan itu menyepakati beberapa hal. Andie Peci, perwakilan Bonek, menyampaikan kesepakatan tersebut kepada ratusan Bonek yang hadir di luar gedung.

Isi kesepakatan antara lain kedua belah pihak saling menahan diri, proses akan dilanjutkan ke ranah hukum, dan tidak boleh ada sweeping dari pihak manapun.

Iklan

“Sanggupkah kita menahan diri dan ini sebagai kejadian terakhir?” tanya Andie Peci kepada Bonek yang hadir.

Selain itu, Andie akan berkoordinasi dengan Bonek lain terkait away ke Jember dan sosialisasi hasil pertemuan ini. Selanjutnya, massa membubarkan diri dengan tertib.

Terjadinya Insiden

Insiden yang melibatkan kedua kelompok terjadi di depan SPBU Balongsari. Tawuran antara anggota PSHT dengan Bonek pecah setelah adanya selisih paham antara kedua kelompok di depan terminal Wilangon pada pukul 11.00 WIB.

Tidak terima dengan insiden di terminal Wilangon, sekitar 700 Bonek berkumpul di depan SPBU Balongsari untuk menghadang kelompok PSHT.

Tawuran pecah setelah kedua kelompok bertemu. Kemudian ada pembakaran 1 unit sepeda motor yang diduga milik anggota PSHT.

Akibat peristiwa itu, dua orang anggota PSHT meninggal di Bundaran Margomulyo, Tandes. “Kami belum bisa memastikan, ini masalah apa. Yang jelas dua orang ini terluka parah di tengah massa suporter. Tapi, yang menolong dan mengevakuasi menuju rumah sakit juga kelompok suporter,” ujar AKBP Leonard Sinambela Kasatreskrim Polrestabes Surabaya seperti dikutip dari suarasurabaya.net.

“Permasalahan sebelumnya kami belum tahu. Yang jelas kelompok pencak silat ini habis kegiatan di Gresik, mereka lewat. Kebetulan dua orang yang berboncengan ini sebelum pom bensin sudah menyadari kalau ada keramaian di depannya, tapi dia tidak menghindari, malah tancap gas dan akhirnya menabrak gerobak sampah. Setelah itu lari dan dikejar sama kelompok suporter, sepeda motor juga dibakar,” lanjut Leo. (bim/iwe)

Hasil Kesepakatan Mediasi Bonek dan PSHT:

  1. Semua pihak menyampaikan duka dan bela sungkawa atas meninggalnya 2 orang anggota PSHT.
  2. Baik dari pihak PSHT dan Bonek sama-sama bersepakat menahan diri dengan tidak ada tindakan sweeping dan saling balas dendam.
  3. Polrestabes Surabaya akan melakukan penyelidikan terkait meninggalnya 2 anggota PSHT.
  4. Baik dari pihak Bonek dan PSHT bersepakat untuk mempercayakan proses hukum ke Kapolrestabes Surabaya.
Mediasi antara Bonek dan PSHT. Foto: Bimbim/EJ
Andie Peci membeberkan hasil kesepakatan dari mediasi antara Bonek dan PSHT. Foto: Bimbim/EJ

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display