Tunawicara dan Tunarungu Tak Halangi Setria Mukhlis Dukung Persebaya di Bandung

Cak Mukhlis menangis saat anthem Song For Pride dinyanyikan. Foto: Galang for EJ
Iklan

EJ – Setria Mukhlis tak kuasa menahan tangis saat anthem Song For Pride dinyanyikan para pemain dan Bonek usai Persebaya mengalahkan PSPS Riau di tribun selatan GBLA, Sabtu (18/11). Menangis memang satu-satunya cara yang bisa ia lakukan dalam mengekspresikan dukungan untuk Persebaya. Cak Mukhlis, sapaan akrabnya, tidak bisa berteriak ataupun bernyanyi. Karena ia tunawicara dan tunarungu sejak lahir.

“Mukhlis Bonek yang luar biasa,” ujar Dadang Kosasih, seorang Bonek senior, kepada EJ saat ditanya sosok Mukhlis. Pria yang akrab dipanggil Pakpoh itu menemani perjalanan Cak Mukhlis dari Surabaya ke Bandung. Mereka dan rombongan berangkat menggunakan KA Pasundan pada Senin (16/11).

Selama di Bandung, Pakpoh selalu bersama dengan Cak Mukhlis. Mereka tinggal di area sekitar Pesantren Aa Gym di Gegerkalong, Bandung. Meski jadwal semifinal dan final belum jelas, mereka memutuskan bertahan di Bandung selama Persebaya masih bertanding.

Cak Mukhlis bukanlah Bonek kemarin sore. Ia mendukung Persebaya sejak 10 tahun lalu. Setiap Persebaya bertanding, ia selalu menyempatkan hadir di stadion. Pun saat Bonek sedang berjuang membangkitkan Persebaya melalui serangkai unjuk rasa menuntut federasi mengakui klub kebanggaannya.

Iklan

“Mukhlis selalu hadir di stadion baik saat Persebaya di kandang maupun tandang. Waktu Persebaya tandang ke Martapura, ia datang. Mukhlis juga ikut Gruduk Jakarta 1 dan 2 serta Gruduk Bandung,” ucap Pakpoh.

Hebatnya, ia selalu berangkat dengan biaya sendiri. Pria berusia 30 tahun itu tak mau merepotkan orang lain. Karena itu, Cak Mukhlis sempat menangis saat ada insiden pemukulan dan perampasan yang dilakukan Boling kepada karyawan GBLA saat laga Persebaya melawan PSIS.

“Mukhlis sedih jika mendengar berita Bonek melakukan tindakan kriminalitas.”

Menurut Pakpoh, Cak Mukhlis merupakan Bonek yang selalu fokus mendukung Persebaya. Pria pengusaha bakpao ini mendukung Persebaya bukan dengan kebohongan. “Ia sangat cinta dan bangga dengan Persebaya.”

Melalui Pakpoh, ia berharap Persebaya menjadi tim terbaik. “Persebaya jadi yang terbaik. Bonek ojok berbuat sing aneh-aneh. Jangan merusak nama baik Persebaya.”

Dengan segala kekurangannya, Cak Mukhlis telah membuktikan Bonek akan selalu ada untuk Persebaya apapun halangan dan rintangannya. Seperti tertulis di spanduk komunitas Bonek Sisik Boyo: Ojok sambat gawe Persebaya! (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display