Enam bulan berlalu, Persebaya mengarungi Liga 2 Indonesia dengan penuh perjuangan. Beberapa drama tersaji di kasta liga yang dihuni beberapa klub klasik dan legendaris di Indonesia ini. Sabtu 25 November 2017, Persebaya sampai pada titik puncak di mana akan menentukan memijakkan kaki di kasta tertinggi Liga Indonesia atau tetap tinggal di kasta kedua.
Sedang ramai diperbincangkan di media sosial tentang selembar kertas berisi prediksi klub-klub Liga 2 yang akan promosi ke Liga 1 musim depan entah dari mana asalnya. Memang menarik isi kertas yang berisi prediksi dari babak 16 besar sampai babak final. Sejauh ini klub yang masuk semifinal memang benar tapi di babak 8 besar beberapa klub tidak sesuai dengan penempatan grupnya. Dari tiga nama klub yang diprediksi naik kasta ke Liga 1 tidak ada nama Persebaya. Sungguh menyayat hati dan membuat geram.
Bukan rahasia lagi kalau di Indonesia ini ada mafia sepak bola. Sepak bola diatur sedemikian rupa untuk mencari keuntungan baik individu maupun kelompok tertentu. Melihat isi prediksi tersebut membuat sebagian Bonek pasti berkecil hati dan ragu dengan masa depan Persebaya.
Jika kita percaya pada selembar kertas, lalu Tuhan kita anggap apa? Yakin dan percaya jika berjuang tanpa kecurangan Persebaya pasti akan juara. Tuhan kita lebih besar dan lebih tahu dari pada mereka mereka yang sok tahu.
Membawa nama besar Persebaya berharap para punggawa tak kan pernah lelah dan pantang menyerah. Seperti halnya kami Bonek yang penuh harapan dan keyakinan. Berangkat dari keyakinan itulah modal kami untuk tetap mendukung dan mengawal kebanggaan dan jantung hati ini. Seberapa jauh jarak yang sudah kita tempuh, seberapa harga yang sudah dibayar jangan pernah ditanyakan. Apapun akan kami berikan dan korbankan hanya untuk melihat Persebaya kembali meraih kejayaan.
Hanya Tuhan yang dapat menghentikan kami. Salam satu nyali! Wani!