Boling Datangi Hotel Pemain Persebaya Minta-Minta Uang

Chairul Basalamah. Foto: Ninda Sahriyani/EJ
Iklan

EJ – Ulah Boling (Bondo Maling) kembali meresahkan keamanan dan ketertiban jelang laga Persebaya melawan Martapura FC, Sabtu (25/11). Tak hanya meresahkan warga, Boling juga mengganggu pemain Persebaya yang menginap di sebuah hotel di Bandung.

Hal itu diungkapkan manajer Persebaya, Chairul Basalamah, saat Match Coordination Match (MCM) di Horison Hotel.

“Kami mohon maaf ada oknum (Boling, red) yang memanfaatkan kurang baik. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Dalam beberapa hari terakhir sudah mulai muncul oknum-oknum,” ujar Chairul kepada para wartawan.

Sebelum menghadiri MCM, Chairul sempat bersitegang dengan Boling di depan hotel. “Sebelum berangkat, saya sempat “rame” dengan oknum tersebut karena minta-minta di jalan,” lanjutnya.

Iklan

Yang membuatnya heran, mereka tak bisa berbahasa Surabaya dan tidak jelas dari mana mereka berasal. Wajah-wajah mereka saat pertandingan Persebaya juga tidak terlihat.

“Kami sudah share ke pentolan bonek. Kami sebenarnya tidak punya ketua tapi punya korlap. Korlapnya menyataan orang-orang ini tidak bergabung dengan sektor manapun di Bonek. Nanti bisa lihat bukti di video. Saya video karena sudah kesal,” ucapnya.

Dari informasi yang EJ dapat, selama dua hari Boling mencari para pemain Persebaya untuk dimintai uang. Boling bahkan sempat masuk area hotel. Official akhirnya meminta bantuan polisi untuk mengusir para Boling.

“Saya juga sebagai tamu harus tahu diri. Kita mengajarkan ke Bonek bahwa kita adalah tamu. Kita sudah sepakat sebelum berangkat. Jauh sebelum di bandung saat di Wibawa Mukti kita ngumpul. Semua elemen sepakat menjaga nama baik.”

Chairul berharap agar pihak kepolisian meningkatkan keamanan dan menangkap siapa saja yang terbukti berbuat kriminal. Karena jika sudah berbuat tindakan kriminal maka mereka bukan bagian suporter. Pria berkacamata ini juga mengatakan bahwa mengidentifikasi Boling sangat mudah.

“Kalau sudah ditangkap pasti ketahuan mereka siapa. Mereka hanya memanfaatkan nama Persebaya dan Bonek. Gampang sekali identitasnya. Pertama, rata-rata gak bisa bahasa Surabaya, kalau bisa bahasa Jawa, bahasanya beda. Bajunya lusuh, lama sekali. Bisa kelihatan,” ungkap Chairul.

Pihaknya berharap semoga keadaan bisa lebih baik. Ia berterima kasih kepada kota Bandung yang banyak memberi kebaikan dan berharap sampai akhir tetap kondusif. (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display