EJ – Presiden Joko Widodo menginginkan Surabaya sebagai salah satu tuan rumah Piala Presiden 2018. Namun, keinginan itu kemungkinan tidak terwujud karena Persebaya angkat tangan jika harus dilaksanakan di Surabaya.
Manajer Persebaya, Chairul Basalamah, mengatakan jika pihaknya bukan pemilik stadion. “Sampai tadi malam, dari Setneg, Pak Teten Masduki menyampaikan bahwa Pak Presiden tetap ingin di Surabaya dan pembukaan di Surabaya. Saya bilang, kita angkat tangan. Karena kami gak punya stadion,” kata Chairul saat rapat dengar pendapat bersama DPRD dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya.
Chairul merasa ngeri jika kekacauan seperti yang terjadi saat Celebration Game terulang saat hari H Piala Presiden. “Kita sudah pernah mengalami. Dulu pak Menpora waktu homecoming juga sama, jalan sampai tiga kilometer, akhirnya berdampak ke kami. Kemarin sponsor kami tak bisa masuk, mereka ketakutan di dalam mobil, karena tak bisa putar balik juga. Chaos di depan jalan,” tambahnya.
Saat ini, penetapan tuan rumah Piala Presiden belum ditetapkan PT LIB sebagai operator turnamen. Jika Surabaya batal, Sidoarjo kemungkinan besar akan menjadi tuan rumah. (iwe)