EJ – Polemik yang terjadi antara manajemen Persebaya dengan Andik Vermansah masih ramai diperbincangkan. Usai menerbitkan surat terbuka menyikapi polemik tersebut, Presiden Klub Azrul Ananda menggelar jumpa pers sebelum laga Persebaya melawan Perseru di GBT, Selasa (23/1).
Dalam keterangan pers-nya, Azrul mengaku sangat sedih ketika dia belum bisa memenuhi keinginan para suporter untuk mendatangkan pemain yang sudah dianggap sebagai ikon Persebaya. Meski sudah berusaha maksimal, dia mengakui jika tidak mudah melakukan proses negosiasi meski sudah melakukannya sejak November 2017. Saat itu Persebaya masih menjalani babak 8 besar Liga 2 2. Negosiasi itu bahkan sudah dilakukan ketika Andik masih menderita cedera dan dirawat di rumah sakit.
“Sedih saya karena tidak bisa memenuhi keinginan suporter, ya meskipun saya sudah berusaha. Tim sudah melakukan negosiasi ketika Persebaya masuk 8 besar kemarin, bahkan saya datang waktu Andik masih cedera dan dirawat di rumah sakit,” ujar Azrul kepada awak media.
Azrul mengungkapkan jika melakukan hubungan bisnis atau pembicaraan kontrak sebaiknya bertemu langsung secara private bersama pelatih dan staf pelatih lainnya. Hal itulah yang tidak didapatkan Azrul saat meminta bertemu langsung dengan Andik. Dia mengatakan bukan permasalahan harga saja yang menjadi pertimbangan Azrul, melainkan iktikad baik Andik untuk bertemu dan duduk bareng dengan manajemen Persebaya.
“Penawaran harga sudah kami terima, sudah saya balas juga. Tapi kan alangkah baiknya kita ketemu, kita omongin baik-baik, bukan melalui pesan singkat dari media sosial,” lanjut Azrul.
Jumlah angka tidak menjadi masalah bagi manajemen. Hanya saja manajemen ingin semua dibicarakan secara terbuka dengan tim pelatih.
“Angka bukan masalah, fantastis juga saya rasa tidak. Hanya saja logikanya kalau kita beli mobil, kita lihat di internet sama datang langsung ke dealer kan beda. Kita datang ke dealer, kita bisa negosiasi. Pasca pembelian service-nya seperti apa, nanti kalau tidak sesuai dengan performa yang diberikan itu seperti apa, semua kan harus dibicarakan langsung,” tegas putra dari Dahlan Iskan ini.
Meski tidak mau mengungkapkan berapa angka terakhir yang diminta Andik, saat pertemuan awal ketika Persebaya baru saja diakuisisi PT JPS, angka yang ditawarkan manajemen adalah sebesar Rp 5 Miliar untuk tiga musim. Padahal saat itu kondisi Andik masih cedera dan masih terikat kontrak dengan Selangor FA.
Hal yang melatar belakangi keluarnya surat terbuka adalah agar semua tahu apa yang dia sampaikan dan bisa dengan mudah dimengerti oleh semua suporter secara utuh serta tidak ada perbedaan penyampaian hal seperti yang diberitakan media online.
“Kalau saya bicara dalam konferensi pers kan belum tentu dimuat secara utuh 100 persen. Toh juga saya menyampaikan sebaik-baiknya, tidak emosional juga,” lanjut Azrul
Seperti yang kita tahu, Andik sangat ingin bergabung ke Persebaya. Dia bahkan belum memilih klub baru hingga saat ini karena masih menunggu proses negosiasi dengan Persebaya. Dalam proses negosiasi itu, lanjut Azrul, Andik pernah mengkatan jika angka yang ditawarkan tidak cocok, maka dia akan memilih klub lain. Hal itu tidak menjadi permasalahan buat manajemen, karena manajemen berusaha semaksimal mungkin agar Andik mendapatkan sesuatu yang terbaik.
“Ambil yang terbaik bagi kamu, jika ada yang menawarkan lebih tinggi dari harga yang Persebaya tawarkan, ya ambil saja. Itu yang terbaik buat kamu, jangan menunggu kita Persebaya. Persebaya tidak ada hak untuk menghalang-halangi,” pungkasnya. (rd)