EJ – Ada yang menarik dalam pertandingan antara Persebaya melawan Perseru Serui di GBT, Selasa (23/1) malam. Yakni kedatangan Benoit Bavouset, Direktur Institut Francais Indonesia (IFI) Surabaya, sebuah institusi di bawah Kedutaan Besar Perancis yang berfungsi sebagai jembatan antara Prancis dan Surabaya yang bergerak di bidang kerjasama kebudayaan, linguistik dan kerjasama perguruan tinggi. Benoit datang ke stadion bersama dengan stafnya dan juga ditemani oleh para admin grup FB Pemerhati Sejarah Persebaya (PSP).
Pria yang sebelumnya bertugas di Cluj, Rumania ini diketahui adalah sosok yang gila sepak bola. Uniknya, Benoit meminta sendiri untuk duduk di tribun ekonomi. Dan dia pun tak segan-segan untuk merasakan kudapan khas ketika Persebaya bertanding, yakni Lumpia.
Satu lagi, dia pun tak segan untuk pindah tribun demi memperoleh sudut pandang pertandingan yang mantab. Dan untuk hal ini dia benar. Dia menyaksikan proses terjadinya dua gol “Green Force” yang diciptakan Rishadi Fauzi dan Irfan Jaya. Benar-benar merakyat khas prinsip dasar Negara Perancis, yakni: Liberte, Egalite, dan Fraternite.
Ditanyakan mengenai kesan melihat pertandingan Persebaya Surabaya, Benoit menjawab jika atmosfer pertandingannya luar biasa. “Atmosfir pertandingannya sangat luar biasa. Saya sangat ingin sekali kembali melihat Persebaya bermain melawan tim-tim besar di Surabaya,” ucapnya.
Pria berusia 47 tahun ini memuji Bonek yang menurutnya sangat ramah. “Bonek sangat atraktif dan ramah kepada pendatang seperti saya. Tak kenal lelah mendukung klub kesayangannya. Serasa melihat pertandingan di Marseille,” lanjutnya.
Terakhir dia menitipkan salam untuk kita semua, yakni “Salam Satu Nyali” yang mampu dilafalkannya dengan baik. (dpp)