EJ – Bonek dan Lamongan Fans (LA Mania dan Curva Boys) akhirnya bisa satu tribun saat mendukung masing-masing timnya berlaga dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Surajaya, Jumat (30/3). Momen kebersamaan kedua kelompok suporter ini sudah lama tidak terjadi pasca tragedi Lamongan yang menewaskan lima Bonek.
Usai pertandingan, kapten Persebaya, Rendi Irwan, mengapresiasi kebersamaan kedua kelompok suporter. Sambil sedikit bercerita ke belakang mengenai tragedi Lamongan, Rendi mengungkapkan jika momen kebersamaan antar suporter ini sangat bagus.
“Kita pernah tanding di Bojonegoro waktu itu banyak kejadian meninggal dunia. Saya masih ingat delapan orang (menurut data kepolisian 5 meninggal, red) di Lamongan ini. Dan inilah satu-satunya yang mempersatukan satu tribun,” ujar pemain bernomor punggung 12 ini.
Rendi juga berharap Lamongan Fans berkunjung ke GBT pada putaran kedua. “Besok di Surabaya, saya berharap Lamongan Fans datang ke sana di putaran kedua. Agar lebih mempererat persaudaraan suporter itu lebih bagus karena derby Jawa Timur. Dan saya rasa seperti ini satu tribun bisa ada satu nyanyian dan tidak ada rasisme,” pungkas Rendi.
Tragedi Lamongan memang masih menyisakan luka di hati Bonek. Pada 10 Maret 2012, beberapa Bonek yang akan mendukung Persebaya berlaga melawan Persibo Bojonegoro di kompetisi IPL diserang. Mereka yang kebanyakan berangkat menggunakan kereta barang diserang saat memasuki daerah Lamongan. Serangan itu menyebabkan lima orang meninggal dunia. Akibat kejadian itu, Bonek menuntut Kapolres Lamongan dipecat dan meminta para pelaku ditangkap.
Momen satu tribun Bonek dan Lamongan Fans bisa dikatakan momen rekonsiliasi. Nyanyian dan chant-chant persahabatan di antara dua kelompok suporter menghiasi laga kedua tim. Suasana persahabatan yang sangat kental dan didukung pertandingan yang menarik membuat atmosfer Stadion Surajaya sangat luar biasa. Diharapkan, pada putaran kedua di Surabaya, Bonek dan Lamongan Fans bisa kembali satu tribun. (iwe)
