EJ – Ratusan Bonek berkumpul di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menyuarakan aspirasinya, Rabu, 1 Juni 2016. Mereka menuntut agar hakim yang menyidangkan kasus gugatan nama dan logo Persebaya tidak mudah diintervensi pihak luar.
Sejak pukul 12.00 WIB, Bonek sudah berkumpul di samping gedung pengadilan menggunakan atributnya. Mereka membawa poster, banner, hingga bendera besar. Aparat keamanan terlihat berjaga-jaga mengawal kedatangan Bonek.
Andie Peci, pentolan Bonek, memimpin aksi dengan terlebih dulu menyampaikan sambutan. Sambutan berisi tuntutan sebagaimana ditulis dalam surat yang dikirim ke PN Surabaya pada Jumat lalu (27/5).
Dalam sambutannya, Peci menyampaikan dua hal. Pertama, mendesak PT MMIB dan Bhayangkara Surabaya United (BSU) untuk segera mencabut gugatan sebelum AB1927 memobilisasi massa besar-besaran untuk melakukan protes kepada PT MMIB dan kepolisian. Kedua, mendesak agar PT MMIB dan kepolisian jangan merampas Persebaya dari Bonek.
Setelah sambutan, massa melakukan long march menuju depan gedung pengadilan. Di luar pagar, mereka menyanyikan yel-yel dan chant-chant Bonek. Peci pun berorasi menggunakan megaphone menuntut hakim tidak main-main dalam menangani gugatan hukum Persebaya.
“Hakim jangan main-main dalam kasus Persebaya. Karena nantinya akan berhadapan dengan bonek,” tegas Peci dalam orasinya.
Gelar Tenda Perjuangan Bonek
Selain berorasi, Bonek menggelar tenda perjuangan di depan PN Surabaya. Tenda akan dipakai sebagai simbol perlawanan Bonek. Tenda yang akan dijaga beberapa Bonek digunakan untuk mengawal persidangan. Rencananya tenda akan didirikan hingga sidang selesai dan menghasilkan keputusan.
Kamis besok (2/5), rencananya Bonek akan kembali mendatangi PN Surabaya untuk mengawal sidang lanjutan kasus Persebaya. Diperkirakan, massa yang akan datang bertambah banyak. (boms)