EJ – Sebelum menangani Persipura, pelatih Peter Butler, sempat menangani timnas Bostwana. Selama berada di Afrika, ia tidak mendapat informasi tentang Persebaya. Meski begitu, ia sangat menghormati Persebaya.
Jelang melawan Persebaya, ia mengaku mencari banyak informasi tentang Persebaya. “Saya selalu mencari informasi. Jangan lupa Tony Ho, asisten saya, dulu kerja buat Persebaya. You know, saya hormat mereka,” ujar Peter saat konferensi pers.
Pelatih asal Inggris ini selalu menekankan kepada pemainnya untuk mengontrol emosi saat menghadapi Persebaya. Ia mengakui atmosfer penonton di Surabaya paling baik di Indonesia.
“Kita tahu bagaimana Persebaya bermain, saya hormat mereka. Saya tahu atmosfer (GBT) sangat panas, mungkin penonton paling baik di Indonesia. Atmosfer sangat baik. Mungkin sedikit sama dengan Inggris,” ucap Peter.
Saat ditanya para pemain Papua yang ada di Persebaya, Peter berkelakar jika Persebaya telah “mencuri” banyak pemain Persipura yang berkualitas. “Saya tahu mereka (pemain Papua, red) kerja keras, kerjasama mereka masih terbaik. Kita harus waspada karena mereka ingin tunjukkan kemampuan,” ujarnya.
Peter pernah melatih klub Indonesia yakni Persiba Balikpapan. Ia melatih dua tahun yakni 2016-2018. Ia kemudian melatih klub-klub di Vietnam, Malaysia, dan Thailand sebelum kembali ke Persiba pada 2012. Ia tidak lama berada di Persiba karena ada konflik dualisme kompetisi di Indonesia. (bim/iwe)