EJ – Persija gagal menggelar pertandingan karena tak ada jaminan keamanan dari aparat Kepolisian. Bentrokan antara kedua kelompok suporter membuat laga terpaksa dibatalkan. Tim Persebaya yang sudah berangkat menggunakan bus tidak bisa masuk ke stadion karena dicegah aparat Kepolisian saat melintas di markas Brimob, Giwangan. Tim Persija sendiri masih berada di hotel dan memutuskan tidak berangkat ke stadion.
Tudingan gagalnya pertandingan dialamatkan kepada panpel Persija setelah Polda DIY selaku aparat keamanan menolak dikatakan sebagai pihak yang membatalkan laga. Dengan bukti-bukti yang ada, seharusnya PT Liga Indonesia Baru (LIB) menetapkan status laga adalah kemenangan WO untuk Persebaya.
Sayangnya, PT LIB melalui COO-nya, Tigorshalom Boboy, menolak menetapkan status laga Persija vs Persebaya berakhir dengan status WO. Pembatalan terjadi karena adanya bentrokan antara kedua kelompok suporter sehingga panpel memutuskan untuk membatalkan laga lanjutan Liga 1 pekan ke-12 itu.
Tigor mengatakan jika statu pertandingan Persija vs Persebaya akan ditentukan Selasa (5/6) besok. Namun ia menyebut tidak ada status WO. “Tidaklah, saya tak mau berandai-andai dulu. Ya memang kondisinya kedua tim tidak bisa ke stadion, mendekat pun tidak bisa,” ujar Tigorshalom, seperti dikutip dari Bolalob. “Kalau WO itu karena salah satu tim tidak hadir karena kesengajaan dan banyak hal. Ini tidak,” tambahnya.
Jika laga diputuskan untuk ditunda maka keuntungan didapat Persija. Seperti diketahui, beberapa pilar Persija absen dalam laga ini. Rico Simanjuntak dan Rezaldi Hehanusa harus absen karena mengikuti laga Timnas U-23. Sementara Marko Simic tidak bisa dimainkan karena mendapat hukuman empat laga. (iwe)