Poseng… Poseng…
Mungkin inilah yang dirasakan oleh Persebaya dan Bonek. Persebaya merasa dirugikan dengan batalnya pertandingan kemarin Minggu (3/6). Mereka merasa panpel sangat tidak siap dengan situasi laga.
Seharusnya panpel juga sudah mempersiapkan segalanya termasuk personel keamanan yang seharusnya ditambah. Mengingat laga ini penuh gengsi dan bersejarah yang mempertemukan dua elemen suporter terbesar yaitu The Jak dan Bonek.
Yang terjadi di lapangan adalah kurang siapnya petugas keamanan mengantisipasi keadaan yang akan terjadi. Bila ditelusuri ke belakang, petugas keamanan seharusnya sudah bisa bersiap mengingat banyaknya provokasi yang bersliweran di media sosial yang pada akhirnya membuat laga ini rawan meletus sebuah kericuhan.
Di sisi lain, Bonek juga pusing karena selalu dianggap sebagai biang kerok permasalahan tiap kali terjadi kerusuhan. Kebanyakan media melihat ricuhnya Bonek sebagai konsumsi media yang bisa membuat laris. Mereka seolah alpa hadir ketika teman Bonek melakukan aksi kebaikan.
Entahlah apa yang ada di benak para petinggi sepak bola negeri ini. Apakah mereka menganggap ada sesuatu di luar lapangan yang layak dijual daripada pertandingan itu sendiri?
Entahlah…